PART. 17

1001 Words

"Cubit aku Nur," bisik Wahyu di telinga Nur. "Heeh, apa, Kak?" Nur menolehkan kepalanya, membuat hidung mereka bersentuhan. Nur menarik kepalanya menjauh, tapi Wahyu menahan tengkuk Nur. "Kak ...." wajah Nur semakin merah saja. "Nur, enghh ... emm, kamu ... kamu tidak keberatankan, kalau ... ehhh ... kalau aku meminta hakku sebagai seorang suami?" Tanya Wahyu dengan tergagap. Mata Nur mengerjap berulang kali, ia tidak menyangka jika Wahyu akan menanyakan hal ini kepadanya. Wajah Nur semakin bertambah merah jadinya. Nur menggigit bibir bawahnya, membuat Wahyu harus menahan napas. Dimata Wahyu, gerakan Nur itu sudah mengipasi hasratnya yang mulai menyala. Pikiran itu membuat Wahyu malu sendiri. 'Sabar Wahyu, sabaaaar!' "Nur?" Jemari Wahyu mengusap pipi Nur lembut, lalu merayap ke bi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD