Apartement Arka Alvin duduk terdiam di tepi ranjang, hati dan perasaannya benar-benar kacau. Benci, dia sangat membenci Adel. Cinta? cinta itu masih tersisa di hatinya. “Kenapa? kenapa …” Hanya kata-kata itu yang terus Alvin gumamkan. Bayang-bayang saat Adel selalu bermanja di pelukkannya, selalu tersenyum manis kearahnya … hingga bayang-bayang itu hancur, berganti dengan pemandangan yang sangat menjijikan, mendapati Adel dan Reno dalam keadaan polos didalam kamarnya. “Anjing! Kalian berdua memang anjing!” teriak Alvin. Tubuhnya luruh ke lantai, memukul dadanya yang terasa sakit. Rasanya sakit sekali. Air matanya kembali menetes, kenapa Adel setega ini? apakah semua kata-kata cinta yang Adel ucapkan hanya sebuah jebakan untukknya? Sebuah usapan pelan di punggungnya, membuat Alvin meno