Alvin dan Adel menghentikan langkah kakinya, di sebuah warung makan kecil di pinggir jalan. Alvin menoleh kearah Adel, takut aja Adel nggak suka. “Maaf, Yang. Adanya cuman kek gini, kamu nggak masalah ‘kan?” tanya Alvin. Adel tersenyum. “Nggak, sama sekali nggak masalah.” Jangankan makan di warung kecil, misal ya … misal aja mereka harus hidup susah di desa, Adel rela. Asal Babang Alvin bersamanya seumur hidup. Eh! “Yang … “ Alvin menoel lengan Adel. “Eh, i—iya. Ada apa?” tanya Adel gelagapan. “Kok ngelamun, ada apa?” Kali ini Alvin kelihatannya lebih serius. Maklum … sejak mereka tiba di warung kecil itu. Setiap lelaki yang melihat Adel, pasti bakalan melongo, kek temen-temen dia pas pertama ketemu Adel. Pada ngences! “Enggak kok,” jawab Adel. Alvin sedikit menarik tangan Adel, y