Hanya Jalang?

1060 Words

Happy Reading ***** "Arghh, sthhh.." Dafhin tiba-tiba meringis kesakitan _berbaring diranjangnya, seraya memegangi perut kiri-nya. "Arrhh, tidak." Gumamnya pelan ia terus menggelengkan kepalanya. "Jangan. Saya mohon Jangan." Ucapanya lagi sedikit keras. Dafhin memejamkan matanya erat, masih dengan menyentuh perut kirinya yang sebenarnya baik-baik saja. Tangan kiri Dafhin mencoba meraih benda di nakas. Dan ia berhasil mendapatkan sebuah vas bunga kecil keramik ditangan-nya. Prangkk.. Suara nyaring langsung terdengar, ketika vas itu membenturan dinding kamar. Dan itu karena Dafhin melempar Vas-nya. Dafhin mulai membuka matanya, tapi ia masih meringis kesakitan, fikiranya terus melayang kekejadian buruk itu. Tangan Dafhin lagi-lagi meraih sesuatu di nakas. Dan ia mendapatkan benda p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD