Bab 19 - Semesta Dan Orang Baru

1230 Words
'‘Tan? Diluar ada orang yang cari kamu katanya penting banget.” Titania menghentikan bacaannya tanpa mengucapkan apapun ia melangkah keluar mengabaikan seseorang yang tadi menyampain pesan itu. Titania mengerutkan keningnya bingung Karena orang tersebut tidak ia kenali sama sekali,apalagi penampilan orang itu sangatlah glamour seperti model majalah yang sering aloka perlihatkan padanya. Apalagi seingatnya ia tidak pernah berhubungan langsung dengan seseorang seperti ini,atau orang ini salah menyebutkan nama mungkin saja yang orang cari adalah temannya yaitu Aloka,si gila fashion karena mereka berdua sangatlah cocok. '‘ada apa?’' tanyanya langsung membuat orang yang mencari Titania tadi kini membalikkan badannya melihatnya dengan pandangan sayu seakan Titania adalah orang yang ia cari selama ini. '‘akhirnya ketemu kamu juga,udah lama saya mencarimu karena ayahmu itu sepertinya menyembunyikanmu dariku.’' Titania memudurkan langkahnya saat orang itu sepertinya berniat memeluknya,kedua sahabatnya saja tidak pernah melakukan itu sedang orang asing ini malah ingin melakukannya. '‘anda siapa?'’ ujarnya dengan wajah yang tidak bersahabat sama sekali,tadinya titania sedang focus membaca n****+ karena kedua sahabatnya sedang keluar kekantin titania hanya menitipkan makanan saja tetapi orang ini datang menganggu waktu ketenangannya tanpa kenal waktu sama sekali. Sekilas titania tadi menatap manik mata orang ini dan warna matanya persis seperti warna mata abangnya bahkan wajahnya ada miripnya dengan abangnya juga tapi pertanyannya adalah siapa orang ini? Kenapa bisa tau kalau namanya adalah Titania padahal ia tidak begitu terkenal dikampus apalagi menjadi primadona kampus. ‘'ternyata ayahmu tidak memberitahumu tentangku?apakah kesalahan yang kulakukan bertahun lama cukup membekas untuknya?ironis sekali,dia begitu egois dalam membesarkanmu.'’ Perkataan orang itu cukup membuat emosi titania terpancing apalagi dia mengatakannya dengan santai tanpa memilah ucapannya terlebih dahulu '‘atas hak apa anda menilai ayah saya seenaknya seperti itu,anda hanya orang asing yang datang kemari katanya mencari saya.jika anda bertemu saya hanya untuk merendahkan ayah saya maka lebih baik perbincangan ini diselesaikan saja.’' Bukannya tersinggung orang itu hanya tertawa kecil sejenak kemudian menatap lembut titania '‘dia benar-benar membesarkanmu dengan baik tidak salah aku meninggalkan kalian berdua padanya,keadaan derta bagaimana?setiap kali aku ingin menemuinya dia selalu menghindar.’' Ada nada rindu dalam setiap perkataan itu membuat titania semakin bingung,bukankah orang ini tadi merendahkan ayahnya lalu sekarang malah memujinya bahkan menanyakan keadaan abangnya. '‘namaku clara,kau tau sesuatu dengan nama itu?'’ tanyanya '‘tidak.’' Jawabnya singkat tetap dengan wajah cueknya '‘tidak papa setidaknya aku sudah bertemu denganmu kalian berdua memang mirip dari segi fisik dan wajah tetapi mengenai sikap benar-benar berbeda. Aku permisi.’' Orang itu berlalu bahkan tidak menunggu jawaban titania sama sekali. Titania melihat langkah itu dalam melangkah pergi darinya ,ada didalam jiwanya yang terasa menghilang saat tubuh orang itu menghilang diujung lorong. Rasanya ada sebagian dalam diri titania yang ikut melangkah pergi tetapi memangnya orang itu siapa? Kenapa juga titania harus merasa seperti ini? '‘kamu ngapain termenung didepan kelas?’' titania tersentak dan sontak menoleh menemukan laki-laki yang identik dengan kacamata lensa hitamnya dengan kemeja andalannya,abani atau bisa dikatakan semestanya. '‘semesta?'’ ujarnya pelan yang ditanggapi abani dengan senyuman hangatnya. '‘eheem, kita berdua masih disini.'’ Dehemen diiringi penyindiran itu membuat titania mengalihkan tatapannya menemukan dua sahabat abani disana. ‘'lalu?’' tanyanya dengan wajah datarnya serta caranya mengucapkan kata itu seperti sedang mengancam membuat saputra dan keno langsung menggeleng pelan sebagai jawaban dan mimic wajah mereka seperti sedang ketakutan. '‘ada dengan wajah kalian? Apakah saya adalah hantu?’' Tanya titania Karena matanya menemukan ada ketakutan dalam diri kedua sahabat abani,mereka malah menjaga jarak dengan titania. Apakah ia begitu menyeramkan? '‘bagaimana mereka berdua tidak ketakutan jika caramu memandangnya seperti itu,aku aja takut kamu seperti ingin menelannya dan lagi cara kamu bertanya seperti preman saja titania. Ingat kamu itu perempuan sedikit lemah lembut bisa kan?’' Keno dan saputra berdecak kagum atas keberanian abani mengucapkan kalimat itu bahkan ucapan terakhirnya pasti akan dijawab judes oleh perempuan itu,karena selama ini yang mereka berdua tau belum ada orang yang berani menegur titania secara langsung seperti cara abani saat ini palingan sebagian dari mereka yang sudah mendapatkan kalimat judes titania hanya mengelus d**a saja atau bisa dikatakan bersabar tidak sampai ketahap seperti sekarang ini. '‘apa itu cukup menganggu kenyamananmu?’' keno meneguk ludahnya sendiri mendengar perkataan titania karena jika dia yang berada di posisi abani maka sadaritadi ia sudah meminta maaf kemudian berlalu pergi bukan malah uji nyali seperti ini. Saputra malah mencengkram tasnya sendiri bahkan detak jantungnya saja sudah marathon didalam sana, pemikirannya adalah kenapa titania cukup bukan cukup tetapi sangat menyeramkan apalagi seperti sekarang ini. Sedang sang pemberi suara malah tersenyum lembut bahkan memperlihatkan lesung pipitnya bukannya merasa takut ia malah merasa gemas melihat wajah jutek titania. Rasanya ingin menarik pipinya kemudian memaksa bibirnya untuk tersenyum bukan malah berwajah datar seperti ini. '‘kamu kelihatan cantik jika sedang dalam eskpresi seperti ini’' '‘semesta… kamu menyebalkan.’' Itu adalah perkataan terakhir titania dengan wajah kesalnya kemudian berlalu masuk kedalam kelasnya kembali tanpa memperdulikan abani yang menertawakan kekesalannya. '‘fiks,hubungan kalian berdua aneh bin ajaib.’' Gumam keno '‘itu tadi si titania kalau salah tingkah gitu ya? Gue baru tau kalau perempuan cuek salah tingkah gitu modelnya'’ itu adalah suara saputra yang merasa takjub betapa uniknya hubungan sahabatnya. '‘aku engga tau titania salah tingkah atau tidak. Aku hanya mengatakan apa yang hatiku ingin katakana padanya lagian menurutku dia kelihatan menggemaskan dalam ekspresi wajah seperti itu.,betulkan?’' '‘menggemaskan darimananya bambang!!! Itu tadi nyeremin banget malah gue dan saputra ketakutan pas dia nanya apa lo keberatan apa engga? Lagian lo kenapa sih malah negur dia gitu. Nanti kalau dia tersinggumg gimana?’' Abani menjadi merasa bersalah setelah dipikirkan kembali ada benarnya juga ucapan Keno,bisa jadi titania merasa tersinggung dengan ucapannya padahal maksud abani tidaklah seperti itu. '‘yaudah yuk lanjut perjalanan,lagian tadi maksud kita nyamperin titania karena lo mau nanya siapa perempuan yang bicara dengannya tapi kok engga lo nanyain sih’' tadinya abani memang melihat titania sedang berbicara dengan perempuan yang penampilannya cukup mewah bahkan dalam sekali pandang orang bisa menyimpulkan kalau perempuan tadi adalah orang kalangan sangat berada. '‘namanya juga cinta ken! Apapun bisa dilupakan.’' Sahut saputra yang dibalas tawa oleh keno sedangkan abani menatap jengah kedua sahabatnya memang tadinya mereka ingin kekelas salah satu anggota eskulnya dan pastinya melewati kelas titania karena mereka sefakultas tetapi malah tertunda karena masalah tadi. Abani melanjutkan langkahnya tidak memperdulikan jika sebagian sekelas titania sedang menatap ketiganya ada yang melalui jendela ada juga yang melewati pintu yang pastinya sebagian besar adalah kaum perempuan yang cukup mengagumi abani. Melihat abani sudah melangkah jauh keno dan saputra segera menyusulnya sebenarnya ini bukan eskulnya tetapi sebagai sahabat yang baik mereka berdua menemani abani. Sedang didalam kelas titania, Titania duduk dikursinya dengan debaran jantung yang menggila bahkan andaikan ini bukan dikelas maka sadaritadi titania sudah berteriak salah tingkah bahkan senyum-senyum sendiri mendengarkan pujian itu pastinya pipnya sudah memerah malu tapi kenyatannya wajahnya tetap datar berusaha mengendalikan dirinya serta perasaannya yang menggila itu. Kenapa cinta begitu horor?,batinnya Setelah kepergian abani dan kedua sahabatnya sebagian perempuan yang menatap abani tadi kini mengalihkan tatapannya kearah titania dengan pandangan ingin tau yang lebih besar. Titania yang merasakan itu menatap mereka dengan pandangan tajam hingga membuat mereka semua kini berhenti menatapnya ada kecewa ada juga yang masih menyimpan rasa pensarannya. Titania jadi terbebani dengan perkataan abani tadi,apakah laki-laki itu cukup merasa tidak nyaman dengan sikapnya ini?tetapi bukankah dari dulu sikap titania memang seperti ini? Lalu apa yang abani harapkan apakah ingin titania mengubah sikapnya? Tetapi bukankah itu berarti titania tidak menjadi dirinya sendiri? Dan siapa clara itu? Apakah dia orang penting dalam keluarganya? Bukankah orang itu mangatakan jika ada seseorang yang mirip dengannya?tetapi untuk titania percaya dengannya dia hanya orang asing yang tidak tau menahu soal keluarganya bisa saja dia hanya sedang mencoba mengganggu kehidupan titania, tetapi sepulang dari kampus nanti titania harus tetap menanyakan tentang orang itu ada abangnya atau pada ayahnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD