When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
AYANA POV Demi uang saku yang sama sekali nggak rela kalo dipotong setengah oleh mama, akhirnya gue menurut untuk jalan berduaan bareng si tuan nyebelin bernama Pandu itu. Memang sangat menyebalkan, tapi ini hanya jalan satu-satunya yang bisa gue tempu. Tidak ada jalan keluar lain kecuali menurut apa kata mama. Meskipun begitu, gue masih mencoba bernegosiasi. Sebelum melangkah dan masuk ke dalam mobil milik om-om nyebelin itu, gue berdiri dihadapan mama, menampilkan raut wajah sedemikian memelas dengan harapan mama bakal kasihan sama gue dan akhirnya beliau bisa luluh, membuka gerbang hatinya agar menyuruh gue tetap di tempat, di sini, di rumah. Yah ... Walaupun semua itu berakhir dengan rasa kecewa yang semakin meningkat karena mama sama sekali nggak bisa dibujuk. "Mama ...," Gue menc