PANDU POV Nggak salah lagi, Ayana pasti ingin tahu siapa nama perempuan yang pergi denganku di supermarket dan restoran kemarin itu. Hanya saja, gadis itu gengsi untuk bertanya. Aku juga nggak mau jelasin apapun sebelum Ayana menanyakan sendiri kepadaku. Dan aku sangat yakin, jika keingintahuan Ayana sudah berada dipuncak kepala, gadis tersebut akan menurunkan gengsinya, lantas bertanya kepadaku. Aku turun dari mobil setelah memarkirkannya dengan tepat di pekarangan rumah. Lalu aku berjalan menghampiri Ayana yang masih berdiri. "Mau berdiri di sini terus atau mau masuk?" Aku menginterupsi Ayana yang masih berdiri layaknya patung. Kusentuh sedikit bahunya. Ayana sedikit terlonjak kaget, ia melotot sambil menoleh. Sambil menepis kasar tanganku, gadis itu berbicara seperti biasa, penuh