Sebelas

990 Words

Sebelas Setelah kedua adik kelasnya meninggalkan toko, Avriel duduk seorang diri. Berkali-kali Avriel menghela napas berat seolah dadanya penuh sesak terimpit beban. Toko yang mulai sepi pengunjung membuatnya memiliki banyak waktu untuk sekedar duduk dan bersantai, mengistirahatkan kedua kakinya. "Astagfirullah, malah seperti ini,” katanya lirih. Setelah perasaannya sedikit membaik Avriel berdiri kembali dan mulai merapikan etalase tempat penyimpanan kue yang sudah kosong dengan sangat telaten Avriel membersihkan lemari kaca tersebut menggunakan kanebo basah. Selesai merapikan lemari kaca Avriel menurunkan rolling door dan menutup tokonya. Toko yang dia bangun sekitar dua tahun yang lalu dengan susah payah, karena dia harus merayu kedua orang tuanya dan meminta modal kepada mereka. Semu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD