Bonus Story : Pelayan Yagonia

441 Words
Di kastil utama Yagonia, terdapat ruangan dimana para pelayan beristirahat dan bercengkrama. Pelayan di Yagonia sendiri bila dibandingkan dengan pelayan di kastil dan kerajaan lain memang cukup sedikit. Apalagi memang orang yang dilayani disana juga tidak sebanyak anggota keluarga di kastil Yagonia yang lain. Secara teoritis, mereka hanya melayani Gavin disana. Jumlah pelayan yang banyak memang tidak signifikan dalam kualitas pelayanan mereka terhadap Gavin. Apalagi selain mrnambah anggaran, Gavin tidak bisa melihat dirinya dikerumuni kerumunan sebanyak para pelayan itu. Gaji yang para pelayan itu terima juga sangatlah banyak. Bahkan, banyak orang-orang biasa dan rakyat jelata bisa masuk menjadi pelayan di kastil Yagonia. Bayaran mereka bisa langsung saja mensejahterakan kehidupan mereka dengan sekejap. Namun tentu saja untuk bekerja sebsgai pelayan tidak melalui proses yang mudah. Ada pelatihan yang dilakukan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk bisa lolos dari uji tes seleksi. Namun, pelatihan berbulan-bulan juga tidak menjamin mereka bisa langsung masuk menjadi jajaran pelayan elit kastil. Karena memang kastil tidak menerima begitu banyak pekerja pelayan, mereka yang tidak lolos biasanya dikirim ke kediaman para bangsawan untuk bekerja bersama mereka. Walaupun jika dibandingkan dengan bekerja di kastil, keduaman para bangsawan tidak terlalu buruk juga. Mereka mendapat gaji yang lumayan setimpal dengan apa yang mereka harapkan. Namun terkadang memang, beberapa oknum bangsawan tidak mencerminkan sifat ksatria dan murah hati mereka. Merka kadang-kadang secara sengaja membuat oelatan mereka mengalami pengalaman yang traumatis. Berbeda sekali dengan pelayanan yang siberikan saat bekerja di kastil, penuh dengan kesopanan dan harga diri sebagai manusia Saat pelatihan, mereka menerima berbagai macam pelajaran. Mulai seperti memasak, menyapu, membersihkan barang, dan yang paling penting adalah kemampuan berkomunikasi. Kemampuan itu sangat penting hingga orang-orang yang mendapat nilai buruk atau sedang dalam pelajaran itu, dipastikan tidak akan bisa lulus dari tes menjadi seorang pelayan. Karena secara logika, Bagaimana seorang pelayan bisa menjadi pelayan yang hebat apabila mereka tidak menguasai kemampuan sepenting itu? Para pelayan itu akan seringkali bertemu orang-orang yang hebat san penting. Akan sangat memalukan dan mungkin berbahaya bagi kerajaan bila seorang pelayan mengatakan hal yang seharusnya tidak pantas untuk diucapkan secara tak sengaja kepada orang-orang penting. Saat bekerja di dalam kastil, para pelyan memiliki pakaian dan seragam khusus. Yang mampu membuat mereka terlihat anggun dan gagah secara bersamaan. Memiliki sebuah kebanggan tersendiri, bagi seorang pelayan untuk memkai jubah oanjang dengan dasi kupu-kupu. Dengan terusan belakang yang panjang sampai ke lutut dan kerah tinggi. Perancang busana benar-benar memikirkan unsur estetika dalam membuar pakaian para pelayan. Mereka menerima 5 baju, masing-masing digunakan secara bergantian dan memiliki desain yang sama semuanya. Tak khayal, banyak pelayan muda yang memamerkan kostum itu dan memberikan bajunya kepada calon pasangannya, agar bisa membuat calon pasangannya itu terkesan dengan Sang pelayan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD