Semenjak terjadinya kehamilan Margareta yang penuh dengan misteri, banyak orang yang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Termasuk para pendeta besar yakni Yonkobas, ia merasa bahwa kehamilan Margareta adalah sebuah aib yang mampu mengotori gereja. Ia sudah mencoba untuk mengusir biarawati itu dari gereja, tapi tak ada yang menyetujuinya, mereka hanya sekedar mendukungnya.
Maka dari itu untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, ia meminta seorang biarawati menjadi mata-mata bagi Margareta, ia ingin mengorek sebuah rahasia yang bisa menjatuhkan gadis itu dan membuat orang-orang setuju untuk mengusir dari gereja secepat mungkin sebelum kehamilannya membesar dan penduduk kota tahu tentang itu.
“Apa yang harus saya lakukan, Pendeta?” tanya biarawati itu ketika Yonkobas pertama kali memintanya untuk mencari tahu tentang Margareta.
“Gali semua rahasia biarawati itu, aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi,” kata Yonkobas.
Sejak saat itulah sang biarawati terus mengikuti dan melihat kegiatan Margareta, bahkan ia mengintai Margareta di kamarnya untuk mencari tahu yang terjadi. Biarawati itu bukan hanya ditawari jabatan yang bagus, tapi juga uang banyak yang bisa ia dapatkan.
Kemudian setelah beberapa waktu mengikuti Margareta, ia melihat Aneth sang ketua yang keluar masuk kamar Margareta. Ia penasaran kemana Aneth pergi terburu-buru, saat ia tahu Aneth sampai di ruangan pendeta besar August, ia pun menguping.
Ia mendengar semuanya tentang kehamilan Margareta dan siapa ayah dari anak yang dikandungnya, ia pun menceritakannya pada pendeta besar Yonkobas. Mendengar hal itu Yonkobas di buat tak percaya, apalagi seorang laki-laki yang telah berzinah dengan Margareta adalah seorang incubus, makhluk dari keturunan iblis yang seharusnya berada di neraka.
Hal itu memberi alasan kenapa Margareta bisa hamil tanpa harus keluar dari gereja, makhluk itu bisa saja menyelinap dari bayang-bayang malam saat semua orang tengah tidur, tapi kapan? Gereja selalu dijaga ketat oleh doa-doa, rapalan dan pujian dari setiap penjuru, tak ada satu iblispun yang menembusnya.
Setelah biarawati itu pergi, Yonkobas memikirkan sesaat kemudian ia membuka sebuah buku yang ada di mejanya, itu buku yang akan memberitahu segalanya. Ia ingin tahu penyebab incubus itu bisa masuk kedalam gereja dengan cukup mudah, padahal memasuki gereja penyembah dewa lelunia agung adalah hal sulit.
Pendeta besar Yonkobas membolak-balik lembaran buku itu, dan kemudian menemukan sebuah paragraf tentang dongeng-dongeng doa dan bulan purnama. Diceritakan bahwa doa akan melemah pada malam bulan purnama. Kemudian di paragraf lain, seorang iblis bisa memasuki gereja saat bulan purnama dengan menggunakan cincin raja iblis, salah satu dari Tiga Pusaka Tuhan.
Dulu ketika Tuhan menciptakan alam semesta termasuk para Dewa, Ia membagi tiga wilayah dengan tiga pusaka. Wilayah atas di kuasai sang penjaga yakni Ras Dewi berpusaka sebuah Liontin (Yang Maha Kekal), Wilayah tengah dikuasai manusia berpusaka sebuah Pedang (Yang Maha Berkuasa dan Yang Maha Mencipatakan), dan terakhir wilayah bawah dikuasai oleh mereka sang penentang yakni para Iblis dengan sebuah pusaka Cincin (Yang Maha Esa).
Dalam buku yang dibaca Yonkobas diceritakan bahwa ketiga pusaka itu memiliki kekuatan Maha Dahsyat meskipun keberadaannya saat ini masih dianggap sebagai sebuah dongeng dan cerita asal usul terciptanya dunia belaka. Namun, jika Yonkobas merunut hari dimana Margareta di temukan dalam keadaan kotor, saat itu juga bertepatan dengan bulan purnama saat kematian tetua pendeta.
Hal itu memberi alasan kenapa bisa sampai makhluk seperti iblis bahkan incubus rendahan bisa sampai masuk kedalam gereja, karena selama puluhan tahun sejak berdirinya gereja Lelunia agung tak ada satupun kejadian seperti itu, kejadian yang akan menghancurkan keindahan gereja.
“Aku tidak bisa membiarkan hal ini terjadi,” desis Yonkobas sambil menutup buku itu. Lalu ia berusaha memikirkan sesuatu apa yang harus ia lakukan, jika tiba-tiba ia mengatakan ni pada tiga pendeta besar lainnya kemungkinan mereka tak akan percaya dengan apa yang ia katakan, tapi jika ia hanya diam sesuatu yang lebih buruk pasti terjadi.
Tak bisa ia membiarkan itu, sudah tiga puluh tahun lebih ia tinggal di gereja itu sampai menjadi seorang pendeta besar yang di kenal semua orang, memiliki tingkatan terhormat dan menjadi bagian dari kehormatan itu sendiri. Jika sampai gereja itu terkena imbas dari sebuah perbuatan kotor itu juga akan berdampak pada dirinya.
Lima puluh tahun lalu Yonkobas lahir menjadi bangsawan dari sebuah negeri indah dengan ikonik gunung putih di daratan timur yang berbeda dari kebanyakan pendeta besar lainnya. Lalu dua puluh tahun kemudian ia pergi ke Belulian demi menuntut ilmu dan mencari kebenaran tentang siapa itu Tuhan.
Namun, perlahan bukan hanya itu yang ia dapatkan, ia juga haus akan pujian dan rasa hormat dari yang lain termasuk penduduk kota. Ia berharap lebih untuk bisa menjadi yang paling tinggi di gereja itu, bahkan setelah kematian tetua pendeta ia berkeinginan untuk menggantikannya, tapi banyak yang menghalanginya termasuk dari August itu sendiri.
Meskipun begitu, ia tetap mencintai gereja itu lebih dari apapun, ia tak bisa membiarkan seorang pun yang mengotori bahkan menghancurkan keindahan gereja. Sesuai dengan ramalan yang dikatakan August dari ucapan Tetua pendeta akan ada malapeta yang terjadi setelah kematiannya dan mereka yakin malapetaka itu hadir dalam tubuh Margareta.
Sudah sangat jelas bahwa Margareta akan menimbulkan keburukan pada gereja dan seisi Belulian, tapi seolah August terus saja melindunginya. Kini Yonkobas mendapatkan cara untuk menjatuhkan reputasi August dan semua orang akan berpihak padanya, jika August jatuh kemungkinan besar ia yang akan diangkat menjadi Tetua pendeta. Ia juga tinggal merayu pendeta besar lainnya.
***
Dua bulan setelah itu, Yonkobas telah memikirkan cukup lama karena ia harus mencari cara bagaimana mengatakannya pada pendeta besar lainnya. Setelah ia mengatakan dan menjelaskan semuanya, para pendeta besar yang awalnya tak percaya perlahan mulai memikirkannya karena ucapan Yonkobas tentang makhluk itu ada benarnya, termasuk zina Margareta.
Setelah ketiga pendeta besar setuju termasuk dirinya pergi keruangan August untuk mengatakan semua, mereka juga berniat mengusir Margareta secepatnya karena perutnya sudah membesar dan berita itu tersebar keseluruh penjuru gereja, perlahan tapi pasti Margareta menjadi buah bibir, jika terus dibiarkan maka seluruh penduduk disekitaran gereja juga pasti akan tahu hal itu.
“Kau tak bisa terus membiarkan perempuan itu tinggal di sini,” ujar Yonkobas langsung begitu ia menemui August yang berada di ruangannya.
“Kenapa kalian tiba-tiba datang dan mengatakan hal itu?” tanya August seolah tak tahu apa yang tengah para pendeta besar ributkan.
“Aku dan ketiga pendeta besar lainnya tahu apa yang kamu sembunyikan, tentang malapetaka dari anak Margareta. Kami juga tahu bahwa iblis incubus yang telah menanamkan benih zina padanya,” kembali ujar Yonkobas. Ia tak bisa menahan ucapannya dan berusaha memojokkan August yang memang tak bisa mengelak lagi.
“Kami akan mengusirnya saat ini juga, sebelum perut perempuan itu besar,” sela Gerald.
“Ta...tapi,” ucapan August terbata saat keempat pendeta besar itu sudah berlalu pergi dari ruangannya. Ia berusaha mengejar dan memanggil mereka, tapi ketiganya seolah tak mendengar dan tak peduli. Mereka terus saja berjalan menuju ruangan Margareta, bahkan Gerald memanggil para biarawan, biarawati, serta suster untuk ikut mengusir Margareta dari gereja.