42. Arthur Pendragon (I)

1012 Words
Beberapa tahun lalu bersamaan dengan Arthur yang berusia 5 tahun. Sebuah kerajaan bernama Bartalan mengalami masa yang paling buruk di masa kepemimpinan Raja Kuser, saat Negeri Makmur itu tiba-tiba saja tak kunjung hujan Entah mengapa padahal setiap tahun meskipun musim kering hujan selalu mengguyur dengan tempatnya namun 3 tahun belakangan Hujan tak lagi menampakan airnya dari langit. Tanpa adanya hujan bertahun-tahun membuat sumber makanan dan sumber air pun ikut berkurang maka dari itu kelaparan hampir di seluruh negeri banyak penduduk yang mati kelaparan karena tak cukup mendapatkan makanan raja dan memimpin Negeri lainnya tidak bisa melakukan apapun maka dari itu banyak rakyat yang berbondong-bondong ke luar negeri untuk mencari makanan. Krisis pun terjadi banyak rakyat yang kemudian membelot karena merasa tak bisa melakukan apapun lagi untuk keberlangsungan hidup rakyatnya banyak pemberontak-pemberontak yang meminta raja kusir yang saat ini memimpin turun dari tahtanya kemudian terjadilah satu kudeta yang mengatasnamakan sebuah kepemimpinan reformasi. Raja Kuser merasa bahwa itu bukanlah kesalahan dirinya maka dari itu ia tidak ingin turun dari Tahta sampai waktu yang ditentukan yakni ia harus menyerahkan kekuasaannya namun penolakan itu malah semakin menambah gurita yang terjadi rakyat semakin dikuasai oleh kebencian Bahkan mereka tak bisa lagi melakukan apapun selain menerima pemberontakan yang terjadi rakyat yang kecil hanya bisa bersembunyi saat suasana ibu kota dari negeri mencekam perang terjadi setiap saat tanpa seorangpun yang bisa mencegahnya. Kemudian pada tahun kelima setelah tak turunnya hujan perang paling besar yang terjadi di Bangkalan akhirnya pun pecah antara para pemberontak dan kerajaan raja Kuser yang saat itu ikut dalam peperangan akhirnya meninggal pada perang yang terjadi 7 hari. Namun kematian sang raja justru membuat keadaan semakin pelik hujan yang tak kunjung turun kelaparan yang terus terjadi dan sumber makanannya semakin menipis para pemberontak pun merasa tak bisa melakukan apapun hingga akhirnya mereka justru meninggalkan kerajaan seolah tempat itu sudah mati entah itu satu ketukan atau malapetaka yang terjadi di sana. Saat itu Raja Kuser meninggalkan dua anaknya lelakinya, seorang bernama Athala dan seorang lagi masih bayi bernama Lancelot. Athala yang berusia remaja ikut mati dalam perang tak lama setelah kematian ayahnya Kuser, sedangkan Lancelot di ambil oleh Dewi Danau. Ketika itu Arthur baru saja kembali kekerajaannya setelah sepuluh tahun di pulau Acamus. Sama seperti halnya Arthur, Lancelot juga diajarkan banyak hal termasuk beladiri dan berpedang. Dewi danau mengajari Lancelot semua hal itu agar ia bisa suatu saat mengambil kembali kerajaanya, tapi seperti dalam ramalannya sendiri bahwa Lancelot akan menjadi seorang kesatria yang hebat untuk kerajaan Camelot nantinya. Lancelot belajar dan berlatih di Acamaus (Avalon) sampai ia pun berusia yang sama dengan Arthur dulu, yakni sepuluh tahun. Lalu pada usia genap sepuluh tahunnya, Arthur yang kebetulan datang ke Acamus diminta Dewi danau untuk membawa dan mengurus Lancelot di Camelot. Arthur menyetujui dan membawa Lancelot ke Camelot tanpa bertanya kenapa dan siapa Lancelot itu. Arthur merawat Lancelot seperti adiknya sendiri karena sama-sama tumbuh dan besar di pulau Acamus. Selain itu dewi danau juga memberikan sebuah pedang yang khusus hanya menjadi milik Lancelot, bedanya itu bukan pedang Pusaka Tuhan. Kehidupan baru Lancelot berubah seketika, ia yang sejak dulu merasa yatim piatu kini sedikit bahagia karna ia memiliki dua kakak yang cukup baik, yakni Arthur dan Morgana. Sebagai seorang calon kesatria, Lancelot sangat mengagumi Arthur karena Lancelot menganggap bahwa Arthur sangat hebat, diusianya yang masih muda ia sudah menjadi seorang kesatria bahkan Raja dari kerajaan yang cukup besar di Britania. Pada usianya yang ke dua belas tahun Lancelot diberitahu Marlin bahwa dirinya adalah anak dari seorang mantan raja kerajaan Bartalan, namun kerajaan itu telat rata dengan tanah, jika seandainya Lancelot ingin membangun kembali kerajaannya maka Camelot akan membantu. Namun, Lancelot menolak dan mengatakan bahwa dirinya tak ingin melakukan hal itu sebab ia lebih bahagia tinggal dan mengabdi di Camelot sebagai calon kesatria. Penolakan itu mendapat respon yang baik dari Marlin dan juga Arthur sendiri karena hal itu membuktikan langsung bahwa Lancelot telat bersumpah itu tetap hidup dalam belenggu Camelot. Waktu pun berjalam begitu sangat cepat, hingga akhirnya Lancelot telah tumbuh dewasa dan kehebatannya semakin kuat. Ia setiap hari berlatih agar menjadi seorang kesatria yang hebat dan bisa berkumpul dengan orang-orang di meja bundar. Tapi sebelum itu ia harus mendapatkan pengakuan terlebih dahulu dari para Ksatria yang ada. *** Sedangkan dalam masa kepemimpinan Arthur, rakyat hidup dalam kemakmuran tak ada lagi masalah internal yang terjadi diantara para rakyat, hanya saja para bangsa Romunas yang masih berada di Camelot membuat keadaan kerajaan semakin kacau. Mereka enggak pergi dan malah menetap di sana. Arthur dan para Ksatria lainnya berniat ingin mengusir mereka tapi itu akan menjadi konflik lain saat mereka tak melakukan apapun. Sudah beberapa puluh tahun sejak mereka berada di sana dan membuat keadaan kerajaan tak terkendali lagi. Sebab bangsa Romunas adalah orang orang yang pandai bermain politik dan taktik, jika saja dipihak Camelot tidak ada Marlin maka bisa dipastikan Camelot pasti sudah jatuh ketangan bangsa Romunas sejak lama. Sejak awal kedatangan mereka ketanah Britania, sebenarnya Marlin sudah berniat ingin menghancurkan mereka dengan sihir tapi Uther menolak karena menurutnya mereka tak melakukan apapun. Namun awal kebaikan itu berubah menjadi sebuah kesalahan, hingga membuat mereka mengambil alih sebagain kerajaan Camelot dengan mudah. Sejak saat itulah sebagian kerajaan Camelot dikuasi Bangsa Romunas tanpa mereka pedulikan bahwa mereka tengah menjajah atas apa yang terjadi. Kemudian mereka malah membentuk desa-desa kecil dari tempat yang telah mereka ambil dari tanah Camelot dan seolah mematokan bawa itu tanah mereka seperti yang dilakukan Gerwint dulu ketika mematok tanah Ludinburgh. Arthur raja Camelot kini terus saja mencari cara bagaimana ia bisa menghancurkan bangsa Romunas dan kembali mengambil alih tanah yang mereka ambil padanya. Sebab itu adalah tanah kerajaan milik para penduduk. Sebagian orang yang dulu tinggal di sana harus mengungsi dan pergi meninggalkan tanah yang kini dikuasai oleh Bangsa Romunas. Dengan para Ksatrianya dan Marlin, Arthur setiap kali pertemuan adalah mencari cara agar para bangsa Romunas itu bisa meninggalkam Camelot tanpa harus melakukan sebuah peperangan, tapi jika terpaksa mereka harus melakukan p*********n maka sebuah perang suatu saat pasti akan terjadi. Perang yang suatu saat akan diingat dalam sejarah bahwa kerajaan Camelot kembali bisa mengambil alih kerjaannya dari para bangsa Romunas.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD