Sambil menunggu dua cewek edun ke toilet, Azzam, Delon dan Malik ngumpul melingkar memandang penuh makna buku diatas meja. Malik mengusap-usap dagu tak lupa anguk-anggukan kecil, ia bersuara. "Kamasutra.. hem… sepertinya terdengar asing di telinga saya saudara-saudaraku yang budiman." "Bukan dirimu saja saudara, saya pun demikian. Ada apa gerangan dengan buku tebal ini? Kamasutra.. kitab klasik seni b******a. Waw.. benar-benar menggiurkan untuk dipelajari." timpal Delon melihat ke arah Azzam dan bertanya, "bagaimana denganmu sahabatku, sudahkah kamu siap dengan segala resiko di dalam sana? Saya takut, kami tidak akan bisa menahannya." "Bangsat." umpat Azzam keceplosan sebelum ikut dalam drama kedua sahabatnya ini. Azzam berdehem, "Khem, seperti ini saudaraku yang otaknya nggak ada yang