Selamat Datang Kembali, Ibu Mertua!

1285 Words

Bagian 22 Hal yang paling membahagiakan dalam hidupku adalah saat melihat senyum anak-anak. Senyuman mereka terasa begitu menentramkan hati. Seketika, semua beban batin dan beban pikiran sejenak sirna jika sudah melihat mereka tersenyum. Karena anak-anakku adalah sumber semangatku dan sumber kekuatanku. "Naura, Nadia, Nisa, istirahat dulu, Nak, udah lari-lariannya." "Iya, Ma," jawab mereka serentak. Ketiga putriku kemudian menghampiriku. Tak lama setelah itu, Bibi pun menghidangkan minuman segar sebagai pelepas dahaga untuk ketiga bidadari kecilku. "Asyik juga ya Kak kalau enggak ada Nenek, enggak ada yang marah-marah," ucap Nadia setelah meletakkan kembali gelasnya di atasnya meja. "Segerrr," ucapnya lagi. "Iya, biasanya Nenek pasti marah kalau kita lompat-lompat sama lari-lari. Mump

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD