MANA YANG LEBIH BECUS?

1015 Words
“Saudara sekalian selamat hari gini saja ya saya sebutnya. Karena sekarang sudah jam 10.00. Kalau saya bilang pagi ini sudah nggak pagi lagi, rezeki kita sudah ke patok ayam kalau hari gini kita bilang pagi, dan kalau bilang siang juga belum. Nanggung. Belum sampai waktu siang.” “Jadi saya bilang hari gini saja. Oke selamat hari gini, dan semoga Anda semua selalu sehat dan dalam lindungan Allah subhanahu wa ta'ala. Saya sampaikan assalamualaikum buat yang muslim dan salam sejahtera buat semuanya.” “Hari ini saya kumpulkan Anda semua, rekan-rekan wartawan yang banyak sekali membantu kerja saya. Dengan Anda semua, pekerjaan saya, proyek saya semua ter- expose dengan baik. Saya tidak pernah kecewa dengan kerja wartawan seperti kalian semua. Terima kasih atas kerja sama Anda semua selama ini.” “Saya senang saat kalian itu selalu mengenal saya dan keluarga saya termasuk anak saya. Seperti ketika kemarin sehabis makan malam dengan mantan suami dan selingkuhannya yang anak konglomerat terkenal Indonesia di sebuah cafe hotel, Shita putri saya ditegur di lobby hotel.” “Shita sudah turun dari cafe di hotel tersebut tempat bertemu dengan mantan suami untuk membongkar perbuatan kotor mantan suaminya dengan Anya putri kandung pak Ekawira Dewangga. Lalu Shita ditanya dia sedang apa.” “Karena Shita tahu pekerjaan wartawan adalah untuk mendapat berita maka dia kirim wartawan wanita tersebut ke tempat mantan suami dan selingkuhannya berada. Jadi tidak benar kalau Shita mengundang wartawan!” “Saat itu Shita disapa wartawan tersebut, yang katanya habis meliput di lantai 17. Ada suatu pertandingan apa begitu saya nggak tahu. Bisa kroscek ke wartawan apakah dia diundang Shita malam itu untuk memergoki lalat ijo dan sampahnya, karena saat itu Shita baru membongkar perselingkuhan mereka di depan orang tua sampah, yang ternyata konglomerat hebat di Indonesia. Termasuk nomor 5 atau nomor 7 terkaya, saya kurang hafal urutan yang terkaya di Indonesia,” kata Balamani Abhimata, ayah Shita, seorang pengusaha dengan tingkat kekayaan level Asia bukan level Indonesia. “Hari ini saya ingin membahas soal itu. Membahas soal perselingkuhan mantan menantu saya yang telah menghabiskan uang 13 M yaitu uang pribadi Shita dan uang kantor untuk berfoya-foya dan kebetulan sudah diganti oleh bakal mertuanya yaitu tuan Ekawira. Mungkin tuan Wira nggak enak ya kalau anak dan calon menantunya di penjara oleh Shita.” “Namanya 13 M bukan jumlah yang sedikit, kan wajar kalau Shita akan melaporkan keduanya ke penjara eh ke polisi untuk diproses. Pasti Mr Wira nggak mau dong anaknya lagi hamil lalu anak dan menantunya di penjara.” “Kenapa Anya harus ikut di penjara? Karena penyebab Zul melakukan korupsi kan Anya. Siapa pun yang menyuruh orang menjadi maling baik secara langsung atau pun tidak langsung, memanas-manasinya untuk melakukan hal tersebut, ya dia pasti kena imbas.” “Sama saja seperti kita menyembunyikan maling, kita enggak sadar, tapi kita terkena dampak melindungi pelaku pencurian. Jadi kita tetap kena imbas.” “Shita akan memproses Anya secara hukum bukan karena dendam. Oh tidak ada dendam untuk Shita pada Anya dan Zul pada saat itu.” “Tapi ya kalau sekarang Shita marah dan dendam karena dia dibilang PEREMPUAN TIDAK BECUS. Untuk kasus dendam ini, tunggu saja balasan dari Shita.” “Kalian bisa bandingkanlah sebecus apa putri saya dengan nona Anya yang keturunan Dewangga dan Gurudatta itu,” Balamani sengaja memancing amarah keluarga Dewangga dan Gurudatta, dia akan mengajak perang dua keluarga itu dengan selalu menyebut nama keluarga Anya tersebut. “Kita lihat dari segi pedidikan. Pendidikan Anya hanya S1 di luar negeri dan saya tidak tahu ilmunya itu berguna apa enggak, oke dia dapat ijazah, dapat sertifikat tapi apa berguna? Apa ilmu yang Anya dapat cuma buat nonton film li4r saja seperti yang terekspos selama ini?” “Shita anak saya S2. Dia dapat gelar dan dapat ilmunya, sehingga dia bisa terapkan membangun dua sebuah perusahaan miliknya sendiri selain tujuh perusahaan yang saya mulai alihkan untuk dia pegang.” “Dari sini BECUS mana antara Shita dengan Anya?” “Soal bentuk jaga suami, apa Anya bisa jaga Zul sekarang, setelah Zul kere? Apa Zul masih mau sama Anya? Buat beliin nasi bungkus saja Zul sudah nggak sanggup, buat treatment pwerawatan tubuh segala macam yang biasa Zul berikan pada Anya MENGGUNAKAN UANG SHITA, Zul sudah enggak sanggup. Siapa yang mau jaga Zul sekarang? Becusan mana Anya sama Shita?” “Anya uang sehari-hari masih dari orang tuanya. Buat bayar treatment tubuhnya, buat belanja, buat apa pun semua subsidi dari Wira. Buat bayar bensinnya, makannya semua subsidi dari Wira. Sedang Shita semua uang hasil dari kerja keringatnya sendiri. Shita bisa kasih makan keluarganya Zul yang tidak punya penghasilan, yang oleh Anya dibilang manusia tak berguna yang harus dicemplungkan ke panti jompo.” “Shita bisa kuliahin dua adik iparnya, dia bisa kasih motor dua adik iparnya, Shita kasih mobil, kasih rumah dan kasih jatah bulanan untuk kedua orang tua Zul. Lebih becus mana Shita yang bisa memberi orang lain sama Anya yang selalu nadah tangan ke orang tuanya?” Balamani sinis mengatakan ini. “Jadi sekali lagi saya terangkan seperti yang anak saya bilang kemarin. Siapa pun yang mempekerjakan Zul, itu akan berhadapan dengan Shita.” “Walau Zul hanya dipekerjakan sebagai office boy sekali pun pemilik kantor akan berhadapan dengan Shita dan sekarang saya tegaskan akan berhadapan dengan saya! Walau kantor tersebut bukan rekanan perusahaan saya, tapi akan saya blacklist dia dari pertemanan!” “Kita lihat apa dia mampu terus berkecimpung di dunia usaha bila telah saya blacklist!” ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Sejak Shita kemarin mengadakan akan memblacklist semua perusahaan yang mempekerjakan dirinya, Zul sudah kalang kabut karena apa pun yang Shita katakan tentu akan terbukti. Semua perusahaan tentu tidak akan mau menerima dia bekerja apa pun alasannya. Para pemilik usaha tentu tak mau mati langkah. Zul kemarin benar-benar tak percaya Shita melakukan hal tersebut pada dirinya. Rafandra sampai mengatakan apa pun yang Zul lakukan sekarang sudah mati langkah. Mau ke mana pun dia berada, Zul tidak akan bisa berdiri lagi. Terlebih saat ini Zul dan Rafandra melihat sendiri bagaimana Balamani orang tua Shita juga melakukan press conference untuk memberitahu apa pendapatnya soal Zul.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD