“Bisa kebayang nggak kalau sebentar lagi ada berita anak nyonya Gantari menghiba minta ditiduri oleh staf marketing biasa di kantor tempat dia bekerja yang akhirnya saya angkat jadi suami, dan tiba-tiba dia merasa lebih hebat, lebih kaya dari saya?”
“Tadi saya bilang kan laki-laki sampah merasa sudah paling hebat setelah diangkat yaitu Zul. Kita lihat saja seberapa hebatnya dia bisa mengelola perusahaan Pak Wira, bila perusahaan bapak ambruk saya sekali lagi berterima kasih.”
“Dan kamu Zul, terima kasih sudah membuang diri sendiri. Sebentar lagi akta cerai akan kamu terima. Dan tunggakan kartu kreditmu yang kamu gunakan untuk pergi ke Paris dan segala macamnya itu harus kamu bayarkan 3X24 jam.”
“Bila tidak kamu lunasi akan saya pidanakan. Juga pemakaian uang kantor sampai berapa M untuk kamu foya-foya dengan Anya harus kamu ganti. Kalau tidak kamu dan Anya akan saya seret ke penjara!”
“Kenapa Anya juga kena? Karena perginya sama Anya! Penyebab kalian pergi adalah Anya! Jadi Anya juga harus bertanggung jawab terhadap penggunaan uang itu. Kalau tidak dibayarkan dalam 3X24 jam Anya juga terseret ke penjara.”
“Itu ada klausulnya, bukan saya bicara bohong. Semua orang yang melek hukum tahu hal itu. Silakan kalau tidak percaya cari info akurat.”
“Dan ibu Gantari sebentar lagi Anda punya cucu yang TANPA NASAB, karena walaupun mereka menikah anaknya tetap tak punya nasab. Baca lagi di kajian agama. Dia bukan anaknya Zul walau secara test DNA dia 100% anaknya Zul. Tapi nasab dalam agama dia bukan cucu Anda.”
“Terima kasih atas waktu yang kalian sempatkan untuk makan malam berkesan ini.”
“Saya sudah bayarkan makanannya. Nggak perlu takut, saya tak hit and run, saya bertanggung jawan terhadap semua yang saya pesan koq.”
“Selamat bersenang-senang antara sampah dan lalat ijo. Oh iya Zul saya sudah usir orang tua kalian eh orang tua kamu dari rumah yang saya pinjamkan untuk mereka bernaung selama jadi mertua saya.”
“Saya sudah ambil semua mobil juga motor adik-adikmu. Semua itu punya saya, bukan punya mereka, bukan punya kamu dan juga saya sudah membekukan semua rekening yang dari saya. Termasuk rekening kamu kecuali kartu-kartu kredit yang memang harus kamu bayarkan sendiri!”
“Saya sudah buatkan pernyataan di depan notaris bahwa yang membayar harus kamu untuk kartu kredit saya yang kamu gunakan.”
“Selamat malam nyonya Gantari, selamat malam Mister Wira. Mbak Anya selamat happy-happy. Anda siap-siap untuk masuk penjara bila tidak membayar semua yang Anda gunakan bersama Zul untuk bersenang-senang di Korea, di Jepang, di Paris dan di semua tempat lah.”
“Mr Wira dan nyonya Gantari selamat menonton!”
Shita segera mengirim banyak file ke Gantari dan Wira. Tentu saja kedua orang itu tak percaya bagaimana mungkin anak mereka bisa terekam sedang making love dengan Zul dan wajah keduanya jelas terpampang tidak dari belakang atau dari samping jelas keduanya terlihat wajah secara close up.
Gantari pucat pasti melihat semua rekaman tersebut. Benar-benar dia tidak menyangka begitu kotor kelakuan anaknya.
“Eh maaf saya masuk lagi sebentar. Zul mulai malam ini rumah saya tertutup untuk kamu selamanya. Semua barangmu akan saya taruh di kantor satpam. Tentu barang-barang kamu asli, kalau baju-baju mewah itu saya yang beli kan? Jadi nggak ada yang saya sertakan. Paling nggak sampai satu koper baju kamu. Kamu pengemis nggak punya barang apa pun kan? Apa Anya tahu yang dia rebut dari saya hanya sekelas teri diantara lautan kakap?”
“Dan nyonya dan Gantari serta Pak Wira, kalau di luaran ada video-video itu yang tersebar, itu bukan dari saya. Karena saya telah mengirim video tersebut di group keluarga besarnya Zul.”
“Saya nggak tahu nanti dari situ siapa yang menyebarkannya. Jadi bersiaplah Putri Anda tercinta yang Anda dapatkan dengan susah payah sebentar lagi akan jadi artis. Dan saya yakinkan itu bukan dari saya!”
“Saya hanya mengirim ke keluarga besar. Kalau tidak percaya Zul bisa lihat di group keluarga besarnya. Sudah saya kirim semua gaya yang dia buat bersama Anya. Mereka memang benar-benar artis dan aktor terbaik minggu ini.”
“Oke sekarang saya beneran pamit, karena tidak ada yang terlupa. Saya tadi hanya mau bilang bahwa Zul sudah saya tendang dari rumah saya.
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
“Apa pendapat Mama dan Papa kalau ada orang tua yang mendukung perselingkuhan anaknya Ma?” kata Shita santai.
“Ah itu sih orang tua gila, masa dia mendukung perselingkuhan. Apalagi pelaku perselingkuhan adalah anaknya,” kata Windriya serius.
“Kalau Papa bagaimana Pa, kalau ada orang tua seperti itu?”
“Bantai saja orang tua nggak punya otak seperti itu ! Masa anaknya selingkuh kok didukung,” balas Rafandra.
Video percakapan Sitha dengan Rafandra dan Windriya saat makan siang tadi masuk pertama ke group keluarga besar Zul. Lalu dilanjut photo-photo Windriya bersama Anya sedang makan malam.
‘Mulutmu harimaumu! Ibu Windriya bilang ORANG TUA GILA YANG MENDUKUNG ANAKNYA SELINGKUH, lihat foto-foto Zul dan selingkuhannya ini. Itu berarti ibu Windriya bilang dirinya gila kan?’
‘Pak Rafandra bilang BANTAI SAJA ORANG TUA NGGAK PUNYA OTAK SEPERTI ITU ! MASA ANAKNYA SELINGKUH KOK DIDUKUNG, karena dia mengatakan seperti itu, maka SAYA MENGABULKANNYA. Saya akan bantai orang tua yang mendukung anaknya selingkuh!’
‘Ingat semua di sini saksi, yang saya lakukan adalah MEMENUHI semua yang mereka katakan!’
‘Anak kebanggaan mertuaku tercinta sepak terjangnya mendunia sampai bulan madu di Paris, Tokyo bahkan Korea. Tapi sayangnya dia pakai uang kantor dan uang istrinya, sehingga semua uang itu harus dia gantikan dalam tempo 3X24 jam. Bila semua uang itu tidak diganti bersiaplah saudara kalian atau anak kesayangan mertua itu akan masuk bui!’
‘Semua sesuai arahan pak Rafandra!’
Zul pucat pasi karena memang benar yang Shita katakan. Di grup keluarganya sudah tersebar aneka video dia dan Anya.
Zul bingung bagaimana Shita bisa dapat video tersebut. Dia sama sekali tak mengerti.
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
“Sekarang kalian berpikir bagaimana caranya kita men-takedown semua hal tersebut. Karena nggak mungkin kan? Begitu kita take down pasti sudah ada banyak yang mendownloadnya,” ucap Wira panik.
“Percuma kita buang uang take down Pi, kalau orang sudah banyak mendownload. Atau kalau belum di download pun, pasti akan ada yang kembali memposting!” kata Gantari.
Gantari tadi memang melihat bagaimana pendekatan Anya ke Zul. Entah apa yang Anya lihat dari Zul. Karena awal-awalnya terlihat Zul biasa saja pada Anya. Karena dia sudah punya istri, juga pertemuan Anya Rafandra dan Windriya, orang tua Zul ada di rekaman tersebut.
Juga rekaman makan siang Shita dengan kedua mertuanya sehingga jelas-jelas lah kedua orang tua Zul tidak punya muka karena mereka menyetujui perselingkuhan anak mereka. Mereka tahu kok saat Zul bilang akan membawa Anya bertemu mama dan papanya.
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈