Tertegun, seperti patung yang bernyawa, sama sekali tak bergerak seinci pun. Andra menatap wanita itu mengambil sehelai uang, menyerahkan pada sopir taxi, mengulas senyum tipis saat menerima kembalian. Memasukkan uang ke dalam dompet, berbalik setelah dompet itu masuk ke dalam tas selempang warna hitam. Tas yang dulu di beli di sebuah mall ketika sedang sale, dan Andra yang menemaninya. Sepertinya wanita itu menyadari jika ada yang memperhatikan, mengurungkan langkah dan kembali berbalik. Kedua mata cantiknya terbelalak melihat Andra yang ada tak jauh dari tempatnya berdiri. Saling tatap untuk beberapa detik. Rasanya ingin berlari, lalu berhambur kepelukan itu, pelukan yang memang sangat ia rindukan, pelukan yang ternyata begitu berarti dalam hidupnya. Tapi di tengah mereka, ada pohon bes