When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Bagaimana ini? Desakannya semakin kuat!!!” Zhou Fu dan Patriark Yuan Kai mendengar sayup-sayup dari teriakan puluhan orang sekaligus. Hari itu kabut di perairan Leng Hai masih cukup tebal dan semakin tebal karena hari telah beranjak malam. Mereka berdua menajamkan penglihatan untuk memastikan dari mana suara pekikan itu berasal. “Luar biasa! Mereka semua bersatu untuk melindungi senior Xu Xiaofei!” Patriark Yuan Kai menggeleng-gelengkan kepalanya takjub, ketika melihat puluhan kapal dari prajurit Lengdao telah memblokir Mao Mingzao. Mereka semua membuat satu formasi bersama-sama, menciptakan dinding pembatas tak kasat mata guna menghalangi Mao Mingzao yang akan menghabisi Xu Xiaofei. “Ketua Xu, pergilah secepatnya! Kami masih bisa menahannya beberapa saat lagi! Senior Xu harus segera p