When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Ketika mendengar bahwa ia akan dibawa ke sel tahanan Teluk Yin Mimi, Zhou Fu merasa beruntung karena tempat itu adalah tempat yang memang ingin ia kunjungi sebelumnya. Teluk Yin Mimi diduga menjadi lokasi akhir pengiriman mayat-mayat keluarga bangsawan yang mati mendadak tanpa sebab. Selain itu, Zhou Fu juga yakin jika Zhao Yunlei saat ini sedang berada di sel tahanan Yin Mimi juga sehingga ia cukup lega ketika mendengar kabar akan dikirim ke sana. Dari ruangan pertemuan bersama Mao Mingzao itu, Zhou Fu digiring tanpa perlawanan menuju ke Teluk Yin Mimi. Lagi pula, Mao Mingzao juga menyadari jika Zhou Fu bukanlah pemuda sembarangan, ia beserta segenap anggotanya memperlakukan Zhou Fu seperti tamu meski tamu itu hendak dibawa ke sel tahanan. Hal tersebut dilakukan oleh Mao Mingzao demi men