When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Identitas manusia berbalut kain putih itu masih menjadi misteri. Mengapa ia menenggelamkan kapal orang Shamo, mengapa ia tak berminat menyerang Zhou Fu dan Shen Shen, semuanya masih menjadi tanda tanya besar. Terlepas dari siapa orang itu sebenarnya, Zhou Fu yakin jika orang tersebut memiliki kemampuan yang jauh lebih unggul dari dia. “Untunglah dia tidak mengejar kita,” ujar Shen Shen yang juga turut melihat kepergian si manusia berbaju putih meninggalkan kapal Shamo yang karam. “Sepertinya, orang Shamo memang berselisih dengan banyak pihak! Orang itu salah satunya!” tukas Zhou Fu merespon kalimat Shen Shen, tetapi tatapan mata Shen Shen belum bisa berpaling dari arah kapal Shamo yang sedang tenggelam perlahan-lahan. “Apa kapal yang karam itu mengganggu pikiranmu?” Tanya Zhou Fu penasa