Chapter 32

2209 Words

Pukul tujuh pagi suara pintu kamar Gadis diketuk. Gadis menoleh ke arah pintu kayu kamarnya dan beranjak dari kasur tempatnya berada segera mungkin. Ia tahu Abra tengah berada di balik pintu itu. Ketika membuka pintu, ia melihat penampilan Abra yang masih sama dengan kemarin. Setelan kemeja kerja dengan celana bahan kain yang bau rokok di hidung Gadis. Gadis menutup matanya sejenak saat aroma kuat rokok tersebut menusuk hidungnya dengan sangat tajam. "Kita bicara." kata Abra lesu seraya berbalik dan menapaki anak tangga untuk turun ke bawah. Gadis bisa melihat bahwa langkah kaki Abra lemas saat menapaki anak tangga. Abra lebih banyak tertunduk dan punggung Abra terlihat sangat berat, seolah-olah Abra sedang memikul beban yang sangat berat di pundaknya. Gadis dan Abra duduk di sofa dan s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD