Wajah Abra memucat kala Liliana mengatakan kalau Clara hamil. Liliana juga kaget mendapati reaksi terkejut dari wajah Abra yang tampan itu. "Jadi, bagaimana Abra?" tanya Liliana. Pikiran Abra mendadak penuh. Ia tak sanggup berpikir jernih sekarang ini. Ia bingung dengan apa yang baru saja Liliana katakan padanya. Perasaannya gusar tak menentu. Hal yang paling ditakutinya dan paling sering diabaikannya meski ia tak bisa mengingatnya dengan jelas kini melambai di depan matanya. "Abra!" panggil Liliana sedikit berteriak. Abra menoleh ke arah Liliana dan tak tahu harus menjawab apa ke Liliana sesungguhnya. Ia shock dan benar-benar terguncang saat ini, tak hanya Liliana. Gadis. Tiba-tiba Abra teringat akan Gadis. Ia ingat menurunkan Gadis hanya di dekat jalan raya rumah sakit tempatnya dina