Abra menutup kembali pintu kamar mandi dan langsung mandi setelah menatap pintu kamar mandi itu dengan sinis. Ia menghela napas dan tak mengerti sama sekali dengan apa yang dipikirkan oleh Gadis. Ia sudah menawarakan solusi tapi Gadis sama sekali tak mengerti. Sedang Gadis di luar kamar mandi, bingung dengan sikap Abra yang tiba-tiba berubah menjadi dingin itu. Ia kan sudah berbaik hati untuk mundur kenapa Abra marah-marah? Pikirnya tak jelas. Pintu kamar mandi kembali terbuka dan Gadis menoleh kaget. Dilihatnya Abra yang sudah bertelanjang d**a tapi masih memakai celana. Gadis menghela napas berat dan kaget, ia tak menyadari kalau tatapan Abra ke dia sudah seperti singa saja yang siap menerkamnya kapanpun ia mau. "Lo ngagetin aja, Bra!" kata Gadis kesal. Abra hanya memandangnya intens