Chapter 27

1019 Words

Bangunan KUA di depan Gadis dan Abra terlihat sangat sakral untuk mereka. Gadis dan Abra saling pandang dengan tatapan yang tak bisa didefinisikan. Keduanya nampak sekali gugup. Bahkan tangan Gadis berkeringat dingin. Hal yang sama juga dirasakan oleh Abra, kedua tangannya telah basah oleh keringat. Sosok seseorang keluar dari KUA dan Abra terkejut bukan main hingga ia tak sadar melangkah mundur dari posisinya, membuat Gadis mengerutkan kening melihatnya. Padahal orang yang keluar dari kekantoran KUA adalah penghulu yang menikahkanya dan Gadis waktu itu. "Kenapa tidak masuk saja?" tanya penghulu tersebut sembari mengulurkan tangannya yang langsung disambut oleh Abra dengan senyuman seolah terpaksa. Abra dan Gadis kemudian masuk ke dalam KUA diikuti oleh James yang bertugas sebagai saks

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD