Bab 18

1631 Words

Wajah Rendi memucat ketika memasuki ruangan tersebut. Tampak Wira duduk pada kursi goyang di ujung meja bundar yang tersedia. Wajahnya tampak dingin dengan rahang tegas dan tatapan bak mata elang. Di sebelah kanan Wira, duduk Satrio yang merupakan tangan kanannya. Sementara itu, di sebelah kirinya tampak Bu Ernia---Kepala HRD&GA Dhrama Grup yang sudah siap dengan setumpukkan berkas. Di samping Bu Ernia, duduk dengan wajah dingin dan mencekam Pak Handika---seorang lawyer yang selama ini membantu Dharma Grup dalam setiap pengambilan keputusan hukum. “Selamat pagi!” Rendi menyapa semuanya. Dadanya berdentum hebat. Keringat dingin terasa membasahi telapak tangannya. “Selamat pagi, Pak Rendi! Silakan duduk!” titah Bu Ernia mempersilakan Rendi yang kini bahkan wajahnya sudah seperti kapas-

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD