Fitnah

1430 Words

"Pergi kau dari sini wanita kampung! Aku tak ingin melihat wajah polosmu yang ternyata penipu itu! Jangan mendekat padaku! Kau tidak akan bisa melenyapkanku! Jangan sentuh anakku! Jangan!" teriak Sela semakin histeris. Vivi semakin membeku dan diam tak bergeming, tanpa terasa ia merasakan sesak yang sangat luar biasa, rasanya sakit sampai tak mampu lagi untuk bernafas lega. Vivi menghirup dalam-dalam udara disekitarnya agar tidak kehilangan oksigen. Ia mulai melangkah maju, ingin mendekat pada madunya dan mempertanyakan apa maksud dari ucapannya itu. "Stop, Vi! Jangan mendekat! Kalau kamu mendekat, Sela akan semakin histeris dan Aa gak mau itu terjadi! Kasihan bayi yang ada di dalam kandungannya! Bayi itu anakku!" "Aa, Vivi ingin menjelaskan semuanya." "Apalagi yang ingin kau jelaskan?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD