When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Nak, apakah kau yakin dengan keputusanmu untuk menikah dengan Reno menjadi istri kedua?" "InshaaAllah yakin, Mamih." "Kenapa? Kau cantik, Nak. Mamih yakin banyak yang menyukaimu, dan itu pasti. Kau bisa mendapatkan lelaki bujang, Nak." "Mamih tenang saja, ya. Semua akan baik-baik saja, jangan terlalu mengkhawatirkan Vivi. Sebelum memberi keputusan, Vivi sudah minta petunjuk dari Gusti Allah dan sudah menyakinkan diri juga. Mungkin, ini adalah jalan hidup Vivi. Vivi terima kok menjadi istri kedua, asalkan Aa Reno adil. Vivi hanya mengharap ridho Allah, Mih." "Sejujurnya, Mamih gak habis pikir sama keputusanmu ini. Berat rasanya melepasmu menjadi istri kedua, Mamih takut kamu kecewa dan sakit hati nantinya, Nak." "Mih, sudahlah, jika Vivi yakin kenapa kita harus ragu? Percayakan saja p