2. ELINA POV

1725 Words
Rasanya sakit jika harus melihat orang yg kita cintai bersama orang lain, aku akui, aku adalah wanita yg tidak tau malu tapi bisakah cinta itu ada untuk diriku suatu hari nanti. Elina pov Tidak ada yg ingin aku tutup - tutupi lagi, aku mengaku jika aku mencintai pria bernama Bramantio Damian Dirgantara, aku mencintainya saat semasa SMA dan cintai itu tumbuh seiring berjalannya waktu. Pasti kalian bingung kenapa kami bisa saring mengenal satu sama lain, kami bertemu saat istirahat telah tiba dan saat itu aku dan bram berada di perpustakaan yg sama dan saat insiden yg tidak pernah bisa aku lupakan. Saat aku hampir terjatuh tubuh mungil ku tidak sengaja di tangkap oleh sepasang tangan kokoh. Jantung ku tiba - tiba saja berdebar, pertanda apa itu aku pun tidak tahu tapi seiring berjalannya waktu aku mulai memahami apa arti pria itu bagiku, diam - diam aku mulai jatuh dalam pesonanya, tapi tanpa aku sadari ia sudah memiliki seorang kekasih dan dia juga merupakan kk kelas ku. Mika adalah kekasih dari Bramantio Damian Dirgantara saat itu, hatiku sakit saat tau Pria yg aku cintai telah menjadi milik orang lain dan pria itu terlihat begitu bahagia, hingga aku yg saat itu memegang sebuah kotak makan berisi kue coklat yg aku buat sendiri terjatuh. Aku menekan kuat dadaku yg tiba - tiba terasa sesak saat aku melihat Bramantio Damian Dirgantara dan mika tengah berciuman mesra, dan bisa aku lihat jika mika seakan mengejek dirimu dari tatapan matanya. Dan inilah aku terjebak akan sebuah perjanjian pada pria bernama Bramantio Damian Dirgantara, aku menjadi wanita simpanan pria itu. Bahkan aku rela melepas keperawananku untuk dirinya. Hati wanita mana yg rela melepaskan mahkota berharganya hanya aku wanita terbodoh di dunia ini. Mungkin semua orang menganggap aku adalah wanita terbodoh dan aku akui itu benar, lihatlah diriku, hidupku kini hanya sebuah kapas yg setelah di pakai dibuang seperti sampah. Jika kalian ingin menertawakan kebodohanku, tertawa lah, karna itu memang kenyataan. ***** "Tidak bram ku mohon jangan lakukan ini hiks...hiks kau tahu aku mencintaimu, ku mohon sedikit saja, aku hanya meminta sedikit bram tidak lebih hiks,"ujar elina berlutut di bawah kaki Bramantio Damian Dirgantara yg tengah menatap dirinya tajam saat ini. "Dengarkan aku baik - baik el, apa kau sudah lupa atau kau berpura - pura lupa, kau lupa dengan perjanjian kita 6 bulan yg lalu, jika kau hanya penghangat ranjangku saja apa kau lupa hah,"bentak bram mencengkeram dagu mungil elina membuat wanita mungil itu meringis menahan perih, atas cengkeraman pria itu. "Ti....dak bram a....ku tidak pernah lupa akan janji yg kita buat,"balas elina menggelengkan kepala. Bram kini berada di hadapan wanita itu yg tengah terisak. "Jika kau tidak lupa kenapa kau bisa hamil, KENAPA ELINA,"teriak bram membuat elina tersentak kaget ini pertama kalinya pria itu membentak dirinya. Setelah sekian lama, hampir 4 bulan pria itu selalu meminta berhubung intim bahkan pria itu selalu berbicara lembut padanya. Tapi kenapa hari ini, saat ia mengatakan ia tengah hamil anak pria itu, darah daging pria itu. Pria itu marah bahkan membentak dirinya demi tuhan hati elina sangat sakit saat ini. Tapi elina mencoba untuk tetap menahan rasa sakit itu. Walau tatapan pria itu begitu kentara baginya, tapi demi tuhan elina masih mengingat dirinya yg tengah hamil muda, membuat kedua mata elina mengeluarkan air mata menahan rasa perih di hatinya. "KARNA AKU MENCINTAIMU BRAM, aku mencintaimu sejak kita semasa SMA apa itu salah, apa cintaku itu salah hiks....hiks. apa salahku jika aku tengah mengandung anakmu bram, bukankah anak ini adalah darah dagingmu,"tanya elina menahan luka di hatinya. "Aku tidak peduli dengan omong kosongmu itu el, aku hanya menganggapmu sebagai penghangat ranjangku saja dan tidak lebih. Aku hanya mencintai mika, mika adalah wanita yg baik dan lugu tidak seperti dirimu, wanita LIAR,"kata bram menunjuk tepat di wajah elina membuat wanita itu menahan rasa perih di hatinya,"dan kau tahu gara - gara dirimu mika sampai mengetahui hubungan terlarang kita dan demi tuhan dia menangis karna dirimu aku sangat kecewa padamu el kau memang wanita pembawa malah PETAKA untukku dan juga rumah tanggaku,"gerutu bram menyesali perbuatannya. "Hiks....hiks ka....u bilang apa mika adalah wanita yg baik dan juga lugu cish, kau tidak tahu seberapa murahannya mika dari diriku bram. Dia adalah w***********g PENGHANGAT RANJANG PRIA LAIN TANPA KAU TAU,"teriak elina berapi - api. Plaakk Sebuah tamparan tepat menyentuh wajah cantik elina hingga tubuh el terhempas ke bawah lantai, membuat sudut bibir wanita muda itu mengeluarkan darah. "Berani sekali kau mengatakan jika mika adalah seorang jalang, lihat dirimu el, kaulah wanita itu, kaulah w***********g yg sesungguhnya bukan istriku mika,"ujar bram terpancing emosi hingga dirinya yg tidak pernah memukul seorang wanita hari ini ia menampar seorang wanita yg merupakan sahabat semasa SMA, **** Sudut bibir elina tersenyum dengan senyuman miris saat ingatan demi ingatan terbayang kembali, elina menghapus kasar air mata miliknya yg jatuh tanpa dirinya minta, bayangan demi bayangan memutar bagai sebuah kaset yg rusak. ***** Flashback On "Omg, aku tidak tahu jika nasibmu akan seburuk ini elina,"ujar wanita dewasa itu, sambil memutari tubuh wanita yg berbeda usia darinya, yg lebih muda darinya yg tengah menatap dirinya cukup tajam saat ini. "Kau memang wanita yg sangat menjijikkan mika, di saat kau memiliki seorang suami kau justru melayani pria lain demi uang, cish padahal bram cukup kaya dia mampu memberikan apa pun untuk dirimu tapi aku tidak pernah menyangka jika wanita seperti dirimu lebih menjijikkan dari seorang jalang,"desis elina menunjuk wajah mika. Sudut bibir mika tersenyum miring mendengar ucapan demi ucapan wanita di hadapannya. "Lalu apa bedanya aku denganmu el, APA,"teriak mika mendorong elina hingga wanita itu hampir terjatuh jika tidak segera mengontrol tubuhnya. "Apa yg kau lakukan mika, kau benar - benar wanita ular berbisa, aku akan memberitahukan ini pada bram, Supaya ia tahu wanita seperti apa yg sudah ia nikahi,"ujar elina, bukannya takut justru mika menghidupkan sebatang rokok di bibir seksi nya. "Kau kira aku akan takut dengan ancamanmu el, beritahu saja bram kita lihat siapa yg akan ia percayai kau atau aku istrinya. Istri yg selama ini dia anggap wanita yg lugu dan lemah hahaha,"tawa mika seakan mengejek dirinya. Membuat elina mengepalkan kedua tangannya, sambil menahan rasa amarah di hati nya, sungguh elina merasa tidak terima pria yg ia cintai telah di bodohi oleh istrinya sendiri membuat el merasa kasihan pada pria itu. "Lihat saja, aku pastikan bram akan mempercayai semua ucapanku lihat saja,"ujar elina. "Baik, kita lihat. Siapa yg akan keluar menjadi pemenangnya,"kata mika membuat elina melangkah dengan amarah di hatinya. Melihat kepergian elina dengan cepat mika menghubungi sang suami. "Iya mika sayang ada apa kenapa kau menangis, apa yg terjadi padamu katakan sayang tolong jangan membuat aku cemas seperti ini."tanya bram khawatir pasalnya ia mendengar tangisan pilu mika. "Hiks....hiks aku sudah tidak tahan lagi bram hiks....hiks, lebih baik kau ceraikan saja aku hiks....hiks aku tidak terima di hina seperti ini,"adu mika dengan air mata buayanya. "Mika sayang ada apa tolong jangan begini aku tidak akan menceraikan dirimu aku sangat mencintaimu,"ujar bram membuat sudut bibir mika tersenyum akan kemenangannya. "Kau tahu bram, elina baru saja datang kerumah kita di...a - di...a menghina aku bram, dia mengatakan aku adalah w***********g yg sudah berani merebutmu darinya, bahkan elina mengancam akan menyakiti aku jika aku tidak meninggalkanmu, aku sangat takut bram hiks....hiks. sungguh aku sudah menerima hubungan kalian sebagai penghangat ranjang tapi bukan berarti el tega menghina aku, bahkan ia mengatakan aku tidak pantas menjadi seorang ibu dan di...a hiks....hiks,"ujar mika menahan senyuman kemenangannya, melihat nada suaminya yg seakan tidak bersahabat saat ini. "Dia bilang apa lagi sayang, hah. k Katakan saja biar aku beri dia pelajaran,"ujar bram terpancing emosi. "Dia mengatakan aku tidak akan pernah bisa memberikanmu anak dan dia bilang hanya dia yg bisa memberikanmu anak bram. Aku tahu aku bukan wanita yg sempurna tapi bisakah el mengerti dengan perasaanku sungguh aku tidak sanggup lagi hiks....hiks, lebih baik aku pergi saja mungkin benar apa kata el jika aku tidak pantas menjadi istrimu hiks....hiks selama tinggal bram aku mencintaimu,"ujar mika tersenyum licik. "Tidak sayang tolong ja.....hallo....hallo mika,"mika segera memutuskan panggilannya membuat bram menahan rasa cemas dan amarah di hatinya. Aku terlambat, aku sudah terlambat, kelicikan wanita itu tidak aku sadari apa yg aku katakan hanya di anggap sebagai kebohongan hingga diriku mendapatkan tamparan yg sangat menyakitkan untuk diriku. Aku yg ingin memberitahukan keburukan mika, justru aku yg mendapatkan luka fisik dan hinaan dari pria yg aku cintai, pernahkah kalian mencintai seorang pria hingga cinta itu kalian bawa tapi sayang cinta tulus di balas dengan rasa sakit. Aku kehilangan harga diriku, aku juga kehilangan mahkota berhargaku yg seharusnya di jaga untuk seorang pria yg akan menjadi suamiku. Tapi aku. Elina tidak seperti wanita yg cerdas, aku terlalu bodoh untuk mengartikan sebuah cinta yg tulus, dan kini hanya luka yg aku dapat dari pria itu. ****** "Sekali lagi kau mengatakan keburukan mika wanita yg sangat aku cintai akan aku pastikan kau mau pun janin sialanmu itu akan aku lenyapkan dari dunia ini,"ancam bram menatap benci pada elina, Pria itu menampar wajah wanita hamil itu beberapa kali karna tidak terima istri tercintanya di katakan w***********g, elina hanya diam dengan tatapan kosong saat wajah cantiknya terlihat memerah bahkan ada bekas tamparan yg ada pada wajah cantiknya. Hanya air mata wanita itu yg mengisi kekosongan apartemen mini miliknya. Bramantio Damian Dirgantara seakan biasa saja saat melihat wanita itu hanya diam dengan tatapan kosong dan terlukanya. "Aku beritahu kau, gugurkan kandungan itu jika tidak kau akan menyesal karna tetap mempertahankan janin sialan itu karna sampai kapan pun aku tidak akan menerima kehadiran anak haram itu,"kata bram sambil melangkah meninggalkan elina yg masih tetap di dalam posisi terduduk sambil menatap kepergiannya. Elina bangun dari duduknya yg menyedihkan sambil menatap mobil mewah milik pria itu yg telah meninggalkan apartemen miliknya. "Aku berjanji akan membalas semua rasa sakitku dan aku berjanji tidak akan pernah memaafkanmu meski nantinya kau ingin aku mengakuimu sebagai ayah dari bayiku, demi tuhan, demi nyawaku aku tidak akan sudi mengakuimu sebagai ayah dari bayiku,"ujar elina bagai sumpah matinya sambil mengusap sayang perut datarnya,"cepatlah kau lahir sayang agar kita bisa membalas rasa sakit dan penghinaan ini, demi tuhan mama tidak pernah menyesal dengan kehadiranmu di dalam hidup mama,"kata elina dengan tetesan air mata menahan rasa sakit di hatinya... Tbc,
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD