Bab 42

1454 Words

“ Aku berharap Tasya bisa menerima ini semua dengan Ikhlas dan tabah,” Raisya bisa merasakan betapa kecewanya Tasya saat ini. Bagaimana pun juga, perbuatan yang dilakukan oleh mamanya didepan mata Tasya sedikit besarnya mengoreskan luka dalam hati gadis itu. Pasti sangat menyakitkan bagi Tasya. Apalagi kejadian itu berbuah perpisahaan kedua orang tuanya. “ Mama pun berharap seperti itu. Mama takut kejadian itu akan merubah perilaku Tasya saat ini,” sahut oma Rahma sependapat dengan apa yang dikhawatirkan Rasisya. Hamran hanya terdiam, dia pun tidak bisa berbuat apa – apa, semua sudah terjadi dan talak sudah terucap dari bibirnya yang tidak mungkin bisa ditarik kembali. Kini nasi sudah menjadi bubur yang tidak mungkin akan berubah seperti semula. Sekarang hanya tinggal menghibur dan me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD