Akhir-akhir ini dia terlalu bahagia hingga melupakan sesuatu yang penting. Melina tak memikirkan kecelakaan yang pernah dialaminya dimana ada seorang pria yang terjatuh padanya dan menusuk perutnya dalam sekali tikaman. Hingga paket itu tiba. Tak ada angin tak ada hujan, seseorang membunyikan bel apartemennya. Saat Melina membukanya, tak ada siapapun kecuali satu dus yang diletakkan di depan pintu apartemennya. Melina membawanya masuk, dengan tak sabar dia membuka dus itu di meja makan. “OMG!” Melina berjengkit kaget, dia berdiri dengan cepat, menutup mulutnya lantas berlari kencang. Melina muntah hebat di wastafel, berkali-kali hingga tersisa cairan kosong karena isi perutnya telah dimuntahkan semua. Wajahnya memucat. Perutnya mual dan bergolak hebat. Melina gemetar ketakutan