Bab 16

1083 Words

Bab 16 Hatiku kembali berdebar mendegar ucapannya. Kisah cinta yang sudah sekian lama kukubur, kini ia coba untuk membukanya kembali. Namun rasa ini tetap ada, tetap sama saat ia pergi meninggalkanku dahulu. Aku pun tak mengingkari, kubiarkan rasa ini menemui pemiliknya setelah sekian lama hanya menjadi sebuah angan. Perlakuan hangat dan manis Mas Bima membuat rasa ini perlahan terkubur. Cintanya yang begitu besar padaku membuatnya selalu memperlakukanku bak permaisuri. Sehingga membuatku tak memiliki alasan untuk tidak membalas kebaikan Mas Bima padaku. Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Mas Damar. Terlambat. Sungguh terlambat untuk menjelaskan apa yang terjadi padanya dahulu. Rumah orang tuaku tak pindah, sejak aku kecil hingga kini tetap di desa yang sama. Namun ia tak kunjung

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD