Chapter 10

757 Words

"Kapan Mama akan datang?" Caila bertanya, kemudian mengemut lolipopnya. Hana tidak rahu harus menjawab apa, karena dia juga sadar bernasib sama dengan Caila. Dia sendiri tidak bisa menemukan Justin, bagaimana dia akan menemukan kedua orangtua gadis kecil ini? Matahari telah terbenam di Barat. Perasaan Hana resah karena belum melaksanakan sholat maghrib. Tidak ada tempat yang memungkinkan untuk digunakannya sholat. Sehingga, di sinilah mereka sekarang. Di sebuah tenda tempat permainan tembakan yang sedang sepi pengunjung. Mereka berdiri di sana, menunggu, tapi tidak tahu apa yang ditunggu. "Hana!" Caila memekik bersemangat. Ditundukkannya kepala menatap Caila bertanya. "Ada apa, Caila?" "Aku mau ituuuu!!!" Caila menunjuk sebuah boneka beruang besar berwarna cokelat yang dipajang d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD