"Rumahmu cukup bagus. Kau merawatnya dengan baik ternyata." ucap Yuna kemudian. "Ah begitukah? Terima kasih, nyonya. Saya berusaha menjaganya dengan baik karena rumah ini memang peninggalan satu-satunya dari kedua orang tua saya." jawab Sia berusaha sesopan mungkin menghadapi wanita itu. Entah kenapa dirinya merasa gugup bukan main. Mungkin karena ini bersangkutan dengan Aska. Bagaimana jika wanita itu menanyakan Aska kepadanya? Apa yang harus dijawabnya? Harusnya cukup mengatakan bahwa Aska tengah dirawat di rumah sakit saja, mudah bukan. Tapi untuk mengatakan bahwa rumah sakit itu adalah rumah sakit jiwa yang berada di kota sebelah rasanya seperti tidak pantas untuk dikatakan di depan ibu kandung pria itu sendiri. "Hem aku tahu itu." balas Yuna dengan santai. "Eh?" "Karna ini sudah m