Sesampainya di rumah, Kenzi terkejut melihat kedua orang tuanya, Dita dan Agas, duduk di kursi yang ada di teras dengan wajah serius. Ia langsung menyapa mereka, “Ayah, Ibu, kok nggak ngabarin mau ke sini?” Dita menatapnya dengan sorot mata sedih, sementara Agas hanya memberikan anggukan singkat dan berkata, “Kita bicara di dalam, Kenzi.” Kenzi merasa sedikit gelisah namun mengangguk. Dengan rasa tak enak yang menggelayut di hatinya, ia bertanya-tanya dalam hati, “Apa Ayah Ganang dan Ibu Imanuela melaporkan sesuatu ke mereka?” Setelah ketiganya masuk ke dalam, Dita dan Agas langsung duduk di sofa. Kenzi menutup pintu, menghela napas dalam, lalu duduk di hadapan kedua orang tuanya. Detik-detik hening terasa begitu panjang, dan suasana canggung mulai menyelimuti ruangan. Pandangannya berp