"Apa yang sedang kamu lakukan, Zera?" batinnya, separuh merasa bersalah, namun separuh lainnya sangat ingin mengenal Shakira lebih jauh.
Tiba-tiba, ponsel Zera yang ada di saku celananya bergetar. Ia menghentikan langkahnya sejenak, menatap layar ponsel yang menunjukkan sebuah pesan masuk dari seseorang yang ia simpan dengan nama "Resepsionis Klinik."
(Resepsionis Klinik: Dokter, ada pasien yang harus segera ditangani. Bisa datang lebih cepat?)
Zera menghela nafas pelan, menyadari bahwa tugasnya di klinik lebih penting saat ini. Ia langsung mengetik balasan.
(Zera: Saya segera ke sana.)
Setelah mengirim pesan, Zera kembali menoleh ke arah Shakira. Ia melihat sosoknya semakin menjauh, berjalan dengan tenang di sepanjang trotoar. Ada sedikit rasa kecewa yang muncul dalam dirinya karena
