When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Nina memasuki rumah mertuanya yang tampak sepi, tapi ternyata sudah ada Prita yang membawa banyak roti dan kue bolu dari toko bakerynya. Iparnya itu tengah berbincang santai bersama ibu mertua dan Purwati sambil mencicipi bolu gulung. Prita segera memotong bolu gulung dan memberikannya pada Nina dengan cekatan agar gadis itu bisa ikut mencicipi. Nina tetap diam dan menatap wajah-wajah tiga wanita dihadapannya. “Kok diem aja, Nin? Tadi gimana kerjaannya di kantor?” tanya Prita saat menyadari Nina diam seribu bahasa. Nina hanya menghela nafas sangat pelan. Ingin rasanya ia menceritakan pada ipar dan mertuanya kalau hari ini ia pulang cepat agar tak jadi tontonan orang-orang. Ia tengah jadi tertuduh penyebab perpisahan Ben dan Delia juga yang membuat Ben akhirnya mengundurkan diri. S