“Xiene, maaf, aku benar-benar tidak bisa keluar makan malam dengan teman kencanmu malam ini. Kau tahu, Rasyid mengajakku makan malam.” Perempuan yang tengah memoles lipstik merah di bibirnya itu mengalihkan pandang dan menatap Zara. Lalu wajahnya yang semula sumringah berubah cemberut. Dan tampak sedih. Sedih? Kenapa Xiena harus sedih? Bukankah dia sudah sering pergi kencan bersama random guy setiap weekend? Xiena tidak pernah mengajak Zara sebelumnya karena Xiena tahu Zara tidak tertarik pada hal-hal seperti itu. Tumben sekali malam ini Xiena mengajaknya. “Maafkan aku?” bisik Zara, tersenyum sangat lebar dan memeluk Xiena erat. Xiena lalu memutar bola matanya jengah dan menjauh dari pelukan Zara. “Alright-alright! Tidak ada double date bersama Zara Ma’rufi malam ini, check!” gumam