14. Hidup yang Baru

1291 Words

14. Hidup yang Baru   Laiqa tak berhenti mendecap kagum mendapati sebuah bangunan rumah yang sedemikian bagus. Rumah berlantai dua dengan desain minimalis. Bercat d******i putih dengan pelataran yang luas. “Kamu suka?” Kevin yang baru saja keluar mobil, segera menyusul Laiqa yang berdiri tampak termangu menatap rumah mereka. Ya, rumah yang tampil di hadapannya ini adalah rumah baru hadiah dari kedua orang tuanya atas pernikahannya. “Suka. Mama Wirda memilihkan rumah yang tepat untuk kita.” Laiqa membalas dengan gumaman, diiringi senyuman yang tak juga meluruh. Dia kemudian mengayun langkah untuk memasuki rumah baru yang pertama kali ia datangi ini. Selama tiga minggu pernikahannya dengan Kevin, setelah kembali ke Jakarta dan telah menggelar resepsi pernikahan yang sedemikian megah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD