Me and My Broken Heart

Me and My Broken Heart

book_age18+
5.6K
FOLLOW
35.4K
READ
drama
comedy
sweet
humorous
lighthearted
like
intro-logo
Blurb

"Maaf, tapi ... aku tidak berminat untuk menikah, tidak denganmu atau siapapun"

-Falastra Adhista-

"Try me, Last! Kita sudah tertangkap basah, dan jangan coba menghindar ... karena kamu tidak hanya berurusan denganku, tapi juga dengan keluarga Andreas"

-Fazio Andreas-

chap-preview
Free preview
Ocean Klub
Dentuman musik memenuhi ruangan di mana seorang Fazio Andreas, saat ini sedang berkumpul di salah satu klub malam terbesar milik sahabatnya, Zaid Azzurri . Sudah beberapa bulan belakangan ini Zio jarang pergi ke kelab malam, meskipun untuk sekedar berkumpul dengan teman-temannya. Lelah, atau karena banyaknya pekerjaan dan hanya ingin tidur, itulah alasan yang dilontarkan Zio Ketika diajak untuk melepas penat. Tapi, karena malam ini adalah ulang tahun Zaid, maka ia mau tidak mau harus menginjakkan kakinya di tempat yang full musik dan minim pencahayaan tersebut. Tidak ada pesta apapun sebenarnya, hanya duduk berbincang, tertawa, serta minum untuk melepas kepenatan, melempar umpatan dan hinaan diantara sahabat yang jarang sekali berkumpul dalam formasi lengkap berempat, seperti malam ini. Zio, Zaid, Genta Aria dan Hansen Navaro, mereka bersahabat sejak dari bangku SMA dan berlanjut sampai saat ini. “Woii, Zaid! lihat ke bawah, baju merah, arah jam dua!” Seru Genta setengah berteriak. Sontak ketiga pasang mata menuju ke arah yang ditunjukkan Genta. Yap, ada seorang gadis yang disukai Zaid di bawah sana, yang sedang tertawa lepas dan menari bersama teman-temannya dengan asiknya mengikuti ritme musik yang diputar oleh sang DJ. Senyum Zaid mengembang seketika, namun tidak dengan Zio, keningnya berkerut dalam hingga alisnya bertautan. Zio sedang berpikir keras, sepertinya ia sangat mengenal gadis tersebut, tapi ... siapa? dan di mana ia pernah bertemu dengannya? Otaknya seakan buntu masih berfikir keras di dalam benaknya. Gadis itu, memakai mini dress lengan panjang berwarna merah, dengan model off shoulder yang memperlihatkan sebagian bahu telanjangnya. Seksi sangat seksi! dan Zio sangat suka dengan aura keseksian yang pancarkannya. Gadis itu dengan lincah meliukkan tubuhnya dan selalu mengumbar tawa serta  senyum yang menggoda disetiap lekukan tarianya. “Eh, gue ke toilet bentar!” Zio pergi sambil sesekali melirik gadis dengan surai ikal terurai sepunggung itu, dan sampai sekarang ia masih penasaran, seperti telah kenal lama dengan senyuman gadis tersebut. “Elaah, baru juga lihat bentar udah buru-buru ke toilet, udah gak tahan lo?!” Genta berteriak disusul tawa yang lainya. “Bacot lo Gen!” Seru Zio. -- Zio yang masih berada di sebuah bilik di dalam toilet tiba-tiba menajamkan telinganya, karena mendengar percakapan dua pemuda yang agak mengusik pikirannya. “Obat pesenan lo! Dit.” Zio mengernyitkan keningnya setelah mendengar ocehan salah satu pemuda yang berada di luar “Ngapain sih pake obat perangsang segala, cewek lo frigid, ato lo ada niat lain?" Tanya pemuda itu lagi sembari terkekeh “Buat mantan bro! dia gak mau balikan sama gue, gara-garanya, gue kepergok berdua sama cewek lain, nyesel kan gue, siapa tau habis ini dia bisa balik. hehe” “Ehh buset, dah bucin lo, sampe segitunya!” “Waahh, lo belum lihat aja gimana bentukannya Lastra, ngiler, ngiler dah lo lihat muka yang berbanding lurus sama bodinya yang aduuh ... gak sanggup gue ngebayanginnya!" pemuda itu terkekeh sejenak. "Apapun gue lakuin dah, dan gak lagi-lagi gue main api, nih duit lo!” “Weeiis, thank you Adit! my bro, kalau butuh apa-apa jangan sungkan! gue cabut!” Lastra! Lastra maksudnya Falastra Adhista! Astagaaa! cewek yang baju merah tadi Lastra, sekretaris gue! Pantas aja familiar, Zio menggumam sambil menepuk dahinya dengan keras. Ia pun segera membenarkan ikat pinggangnya dan berlari keluar menuju ke tempat di mana ia tadi melihat Lastra sedang menari dengan begitu lincahnya. Karena tidak menemukan Lastra di manapun Zio kembali ke atas menemui teman-temannya. “Gen, mana cewek tadi, yang pake baju merah tadi!” Tanya Zio tergesa “Cewek yang mana sih!” Genta pura-pura tidak tau, lalu menyesap rokoknya sebentar. “b******k lo, cepetan! di mana lo liat gak?! sekretaris gue itu!” Zio menarik kerah baju Genta dengan tiba-tiba. "Sekretaris lo? si Lastra yang itu Zi?" Celetuk Hans, namun Zio tidak menghiraukannya. Zaid dengan cepat menarik tangan Zio dan dengan paksa memisahkannya dengan Genta. “Apaan sih lo Zi! noh Lastra baru duduk di meja pojok bareng teman-temannya.” Zaid menunjuk ke arah di mana Lastra sedang asik duduk dan tertawa lepasdi salah satu sudut bar. “Sialan!” Dengan Langkah panjangnya Zio segera menghampiri Lastra yang saat itu hendak menyesap minuman yang telah diberikan oleh seorang pria, yang Zio yakini dialah pria yang sedang merencanakan suatu hal buruk kepada Lastra. Dengan sigap Zio merampas kasar gelas yang ada di tangan Lastra dan melemparnya tepat di kaki pria yang memberi minuman kepadanya "Pa-Pak Zio!!” Gumam Lastra berjengit kaget menatap takut ke arah Zio. Bagaimana tidak Zio tau-tau datang lalu mengambil dan menghempaskan minumannya dengan sangat kasar dan saat ini, raut wajah Bosnya itu sangat mengerikan dan seperti sedang menahan amarah yang bisa saja meledak kapan pun ia mau.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The One That I Want

read
71.2K
bc

Azela

read
19.7K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
38.2K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
56.3K
bc

Fake Marriage

read
9.7K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
89.3K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
78.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook