----------------------------------- ALYA KIRANA DJATI (POV) : ----------------------------------- Sepanjang perjalanan aku termenung memikirkan ini. Bagaimana bisa orang tua Dimas sudah se-welcome itu denganku. Mamanya yang memperlakukan aku seperti anaknya sendiri. Sejak tadi bahkan beliau sering menanyakan detail keluargaku. Sekaligus mengirimkan salamnya untuk Ibu. Om Airlangga yang baru pertama kali ini kami bertemu, juga sangat hangat menyambutku. Rasa-rasanya, aku tidak ingin melukai hati mereka berdua. Aku tidak ingin memberi harapan terlalu banyak kepada mereka, yang bahkan tadi sudah sempat menyinggung menantu dan cucu di sela percakapan kami. Dimas menoleh sebentar ke arahku, lalu kembali fokus lurus ke jalanan. "Kok bengong? Mikirin apa?" Aku tak menjawab. Sepertinya Di