“Hei, apa yang lu lakukan?” Anjas menepis bulu yang menyentuh wajahnya. Itu kerjaan Anes, siapa lagi yang suka usil memainkan kemoceng, bulu halus sampai dengan cambuk ke wajah Anjas. “Geli gak?” tanya Anes malah cengengesan sendiri. “Cepat buang semua benda yang gak penting itu!” titah Anjas meminta agar benda-benda mengerikan itu dibuang. Dia sebagai laki-laki yang pernah terlibat dalam menonton adegan film yang aneh-aneh, tentu paham dengan maksud dari isi paket yang dikirim oleh Juanda. Sahabat durjana yang bikin Anes bahagia tapi malah membuat Anjas ketar-ketir. “Gak mau. Lucu, sayang dibuang.” Anes malah bermain dengan bulu-bulu itu. Dia mengusap di bawahnya dan terkekeh geli sendiri. “Tapi kira-kira siapa ya yang kirim ini ke gue?” tanya Anes masih penasaran dengan pengirim pak