21. Pertanyaan-pertanyaan.

1463 Words
   ___ Selamat membaca. ___ Tidak ada yang bisa menyembunyikan smebilu hatinya, apalagi saat pertanyaan yang mengusiknya diajukan langsung oleh orang yang menyakiti hatinya. ___             Shayna merasa bahwa ini bukan tempatnya, di sampinnya ada Reevin yang makan dengan tenang, ia begitu merindukan laki-laki itu, tapi, berada di samping laki-laki itu dengan keadaan yang seperti ini jelas menyakiti hati Shayna, jelas membuat Shayna merasa bahwa dirinya tidak patut berada di sini, berada di samping laki-laki itu.             Shayna memakan sushi yang ia pesan tanpa minat, menu ini menu yang biasa Shayna pesan saat berada di restoran seperti ini, Shayna memandang sushi itu dengan tatapan yang hampa, lagi, sebuah kenangan indah bersama dengan orantuanya kembali terkuak di kepalanya.             “Em, Shayna, sebelumnya kamu tahu kalau ayahnya Reevin adalah teman dari orangtua kamu?” tanya Avita sambil tersenyum, memandang mata sayu Shayna yang balas menandangnya itu.             “Enggak,” jawab Shayna apa adanya, ya, dirinya awalnya memang tidak tahu bahwa ternyata orangtuanya mengenal orangtua Reevin sebelumnya kalau tidak tante Annisa yang memberi tahunya, apalagi ayahnya, ayahnya memang baik – sebelum kejadian ini, tapi orangtuanya memang jarang sekali mengenalkan Shayna dengan teman-temannya, Shayna itu seperti putri kerajaan yang dikurung, kerjaannya hanya bersekolah, belajar, kadang pun dirinya memang dipertanyakan kenapa harus ikut pelajaran tambahan, ya, hidup Shayna memang seketat itu. “Awalnya enggak tahu, sebelum tante Annisa yang cerita,” ucap Shayna lagi.             “Annisa?” tanya Avita, rasanya ia pernah mendengar nama itu, tapi jujur, ia sudah lama sekali tidak pernah berhubungan dengan masa lalu Sandy, dan pada akhrinya ia harus membongkar lagi masa lalu suaminya itu.             “Ibu saya Tan, ibu saya teman SMA Tante Sylena dan Om Sandy,” sela Banjar memperjelas siapa itu Annisa, membatu Avita untuk kembali mengingat masa lalu itu.             “Reevin anak dari Om Sandy, yang dahulu pernah ada kesalahan dengan ibu saya, pada akhirnya ayah saya melarang saya untuk mendekati keluarga Tante, dan sikap Tante yang memaksa saya untuk makan siang seperti ini sejujurnya membahayakan saya, kalau ketahuan ayah saya, saya pasti kena pukul,” pada akhirnya Shayna membuka suara, ya, Shayna tetaplah Shayna, walau disuruh bungkam dengan seribu pukulan yang ia dapatkannya, tapi, perempuan itu tidak bisa diam, Shayna jelas takut dengan apa yang diperbuat oleh ayahnya.             Suara tamparan, suara pecahan barang, pukulan yang ia terima setiap kali saat ayahnya yang menasihatnya tapi ia tolak, pukulan dan cacian yang ia terima setiap kali ayahnya yang melarangnya tapi ia membangkang jelas membuat Shayna terpukul dan tidak bisa melakukan apa pun, tapi, ia juga tidak bisa diam dengan keluarga Reevin, ia juga harus mengatakan hal ini, agar keluarga itu bisa mengerti dengan posisi Shayna saat ini, bahwa Shayna tidak tengah berbohong, bahwa Shayna pada saat ini tengah dalam keadaan yang terjepit, bahwa Shayna juga tengah tidak baik-baik saja setelah keluarga mereka bertemu itu.             “Mungkin Reevin memang tidak terima saat saya memutuskan hubungan kami secara sebelah pihak, dan mungkin juga tante mendengar dari cerita Reevin atau Sadira tentang kelakuan saya yang kurang mengenakan akhir-akhir ini, tapi, apa yang mestinya saya lakukan, disaat ayah saya melarang saya untuk berhubungan degan Reevin, atau mengirim saya keluar negeri dan harus berpisah dengan ibu saya? Apa saya mesti membangkang terhadap keinginan ayah saya?” tanya Shayna dengan tatapannya yang mengarah pada Avita.             Tidak, Shayna sama sekalu tidak berbohong, dirinya juga merasakan sakit yang begitu dalam, hidupnya dalam sekejap hancur hanya karena sebuah kenyataan Reeving adalah anak angkat dari Sandy Adiatma, hidupnya yang dahulu – ya walau tidak bisa dikatakan bahagia juga tapi kehidupannya yang dahulu lebih baik daripada hidupnya detik ini, walau ia tidak punya teman, walau dirinya dikekakang saat ingin pergi, walau dirinya hanya memiliki Banjar, tapi, setidaknya kehidupan di rumahnya begitu damai, Shanya bisa merasakan cinta yang ada di rumahnya, Shayna juga bisa melihat cinta dari orangtuanya, orangtuanya begitu romantis dan sama sekali tidak pernah bertengkar.             “Kalau saya ingin bertemu dengan orangtua kamu, apa bisa?” tanya Avita, ia sampai rasanya tidak bisa berkata-kata lagi mendengar bahwa ayahnya Shayna bahkan ingin mengirimkan Shayna keluar negeri sana hanya karena berniat untuk memisahkan Shayna dan juga Reevin. “Tante bicara pada orangtua kamu, kita selesaikan ini semua sama-sama ya, Shayna?” ucap Avita dengan napas yang kecil keluar dari mulutnya, ia juga menyentuh tangan Shayna yang terkepal di sana.             “Papah suka mukul mamah, bilang kalau mamah terlalu berengsek karena masih saja menghubungi Om Sandy, karena dulu Om Sandy menyukai mamah, saat Mamah sudah punya suami,” ucap Shayna dengan air matanya yang mentes, ia menunduk, bagaimana bisa ia melihat orangtuanya yang bertengkar, bagaimana bisa ia mendengar suara-suara itu terdengar, isakan tangis Shayna semakin membesar, tangan Reevin kini berada di bahu perempuan itu, membuat Shayna dengan cepat melepaskan tangan itu dari bahunya.             Flash back on, dimalam ulang tahun Shayna.             “Kenapa bisa-bisanya kamu mempunyai hubungan dengan anaknya Sandy, anaknya laki-laki yang menyukai mamah kamu itu?” ucap Aldino, menatap pada Shayna yang bingung itu.             “Aku enggak tahu Pah dia anak siapa, aku belum kenal orangtuanya, tapi, dia anak yatim piatu yang kita temui di Jogja, waktu kita ke panti asuhan itu,” jelas Shayna lagi, ia mendadak bingung, air wajah ayahnya berubah, bahkan sedari tadi tangan dari ayahnya itu mengepal, tapi ia tahu betul Reevin bukan anak kandung dari Sandy Sandy  yang sedari tadi ayahnya katakana.             “Dia itu anak dari Sandy, laki-laki yang menyukai mamah kamu, laki-laki yang sudah papah jauhi dari keluarga kita, tapi kamu malah membawanya ke sini lagi, kamu malah membawa laki-laki berengsek itu,” ucap Aldino, ia benar-benar merasa kesal karena pada akhirnya Sandy kembali mengetahui tempat dirinya dan isterinya berada, bahkan begitu parahnya anaknya berpacaran dengan anak laki-laki yang tidak tahu diri itu.             “Pah, Sandy kan masa lalu, lagi pula kita sudah hidup bahagia kan?” Sylena akhirnya mengeluarkan suara, siapa yang menyangka bahwa anak laki-laki yang sekarang tengah menjalin dengan putrinya adalah anak angkat dari Sandy, ya, dirinya tahu pasti Reevin adalah anak angkat dari Sandy, karena Sandy tidak mungkin memiliki anak yang seumuran dengan dirinya, dan benar Shayna, ia memang mengenali Reevin, Reevin adalah salah satu anak di panti asuhan yang dahulu memang sering ia kunjungi bersama dengan Aldino juga.             “Tapi kamu juga suka dia kan masih? Kamu masih menyukai dia, kamu masih menyimpan kenangan sama Sandy itu dari dulu ya, dari dulu aku tidak pernah ada di hati kamu, hati kamu masih menginginkan, Sandy, Sandy, dan Sandy saja,” ucap Aldino geram, ya, rasanya menikahi Sylena adalah hal terburuk yang penah ia lakukan dihidupnya.             Dahulu, ia memang berniat menolong Sylena, waktu itu Aldino dan Sylena adalah kakak dan adik kelas, Aldino tidak sengaja bertemu dengan Sylena di cafe kepunyaan orangtuanya, lambat laun pertemuan itu menumbuhkan perasaan, dan Sylena sejak awal sudah terbuka bahwa dirinya memang menyukai Sandy.             Pada sata itu, Aldino dan Sylena berpacaran, tapi hubungannya memang tidak lama, Sylena memutuskan mengakhiri hubungan mereka karena perasaan Sylena pada saat itu masih saja mengarah pada Sandy, dan Sylena tidak ingin melukai Aldino lebih dalam, pada akhirnya takdir memang tidak bisa didustakan, setelah kuliah Aldino selesai, laki-laki itu kembali bertemu dengan Sylena, kisah yang indah kembali terukir hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.             Selang berapa tahun kemudian, Sylena dan Aldino memutuskan untuk bekerja sama bersama dengan Sandy, hal yang tidak enak terjadi, Sandy mengungkapkan perasaannya pada Sylena, bahwa pada saat itu dirinya menyukai Sylena, dan Sandy memang menyadari bahwa Sylena sudah berstatus sebagai isteri orang, tapi, di situ, Sandy hanya berniat untuk mengnungkapkan perasaannya, tidak lebih, karena pada sata itu dirinya sudah memiliki tunangan, ya, Avita pada saat itu sudah menjadi tunangan Sandy, dan niat Sandy awalnya hanya ingin menghilangkan beban perasaannya sebelum dirinya melangkah lebih lanjut bersama dengan Avita.             Pada akhirnya Aldino dan Sandy bersitegang, Aldino menganggap bahwa Sandy ingin merebut isterinya, kekacauan terjadi, Avita melarikan diri dan mengakhiri hubungannya bersama dengan Sandy, pun kerja sama yang tengah berlangsung antara perusahaan Sandy dan Aldino dibatalkan atas persetujuan ke dua belah pihak.             Pada hari itu, Aldino mengibarkan bendera perang kepada Sandy, mereka saling mengasinkan diri, Sandy yang memang berniat untuk mengejar Avita lagi kini benar-benar menutup masa lalunya bersama dengan Sylena, pun Aldino dan Sylena, mereka berdua benar-benar menutup masa lalu, melupakan hal yang menyakitkan itu.             Tapi, pada saat ini, anak mereka sematawayng malah menjalin hubungan bersama dengan anak dari Sandy Adiatma, tidak peduli Reevin adalah anak angkat atau tidak, Reevin tetaplah anak dari Sandy.             “Putus dengan anak itu, jangan lagi bersamanya, atau kamu mau papah kirim ke luar negeri?” ucap Aldino malah itu.             Flash back off.             Dengan pandangan mata menagrah pada luar jendela yang masih saja menjatuhkan hujannya, Shayna menatap Avita, dan Reevin bergantian, “kalau begitu, apa yang harus aku perjuangkan, Tan? Reev? Apa aku harus mendengar suara tamparan dan pecahan benda setiap harinya karena orangtua saya yang bertengkar?” tanay Shanya dengan air mata yang benar-benar jatuh dari matanya. ___

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD