Bab 48. Bangunlah, Agam

1058 Words

Berlian duduk termenung di sebuah tempat duduk panjang di tepi jalan raya. Pada malam yang sunyi itu, hatinya terasa sakit sekali. Agam yang banyak menderita olehnya, masih harus merasakan sakit fisik seperti ini. Membuatnya sangat menyesal. "Agam ... kenapa kamu tidak bilang saja padaku?" gumam Berlian pelan berbicara sendiri. Tiba-tiba ponsel Berlian berbunyi. Berlian mengambilnya dari dalam tas. Di sana ia melihat hanya sebuah pengingat untuk dirinya. Namun, ketika Berlian melihat layarnya, ia melebarkan kedua mata tercekat sesaat. Di layar ponsel, ada notifikasi pesan masuk dari Agam. Berlian baru tahu karena memang dari tadi sejak kecelakaan, ia sama sekali tidak melihat ponsel sama sekali. Membuat Berlian terhenyak dan melebarkan kedua mata. Dengan hati berdebar-debar, Berlia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD