Chika berusaha menelpon seseorang dengan suasana hati gelisah. Dia menghubungi seseorang yang dari tadi sama sekali tidak diangkat. Chika terus mondar mandir tidak tenang. Ia melihat ke arah jam dinding di dalam hotel yang sudah menunjukkan pukul tengah malam lewat. "Sudah pukul dua belas malam lebih, tapi kenapa dia belum memberi kabar?! Apa yang terjadi sebenarnya?!" gumam Chika yang kini setengah panik. Chika lalu kembali menelpon seseorang. Namun, sayangnya hasilnya tetap sama. Tidak diangkat. Tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu diketuk dengan suara kencang. Jantung Chika langsung berdentum keras. Dengan was-was ia berjalan ke arah pintu. Chika mengintip dari arah lubang pintu tersebut. Dari luar, terlihat seorang laki-laki sedang berdiri dengan raut wajah gelisah. Dialah yang