"Mas, Mbak Orin terbiasa sendiri ya? Pasti kesepian." Ayu tiba- tiba bicara begitu, membuat Osman mengarahkan tatapan kepada baby sitter itu. "Eh, salah ngomong ya, Mas? Saya cuma kasian saja. Apa kira- kira ada yang kurang dari Mbak Orin? Dia kan istri Mas Osman juga." Osman memalingkan pandangan. "Lebih baik kau urus saja urusanmu. Pertanyaanmu itu terlalu privasi. Kalau pun ada sesuatu yang kau lihat, kau dengar dan kau saksikan, maka biar itu jadi rahasiamu sendiri, tanpa perlu mengumbar kemana- mana." Osman terkejut saat merasakan pundaknya dipijit. Ia mendapati Ayu yang sudah berdiri di sisinya sambil memijiti pundaknya. Dan yang lebih mengejutkan, wanita itu menempelkan dadanya ke lengan Osman. "Mas Osman pasti tidak cukup satu wanita sampai harus memperistri beberapa orang. Sa