Harapan Pada Rahim

1350 Words

"Orin, anakmu cakep sekali!" Dua orang ibu- ibu yang melintas, menghampiri Orin yang sedang mengajak kedua bayinya jalan- jalan menghirup udara segar di halaman rumah. Orin tersenyum. "Duh gantengnya. Tapi bapaknya kok tidak pernah kelihatan? Suamimu kemana sih?" tanya salah seorang ibu yang memang tidak pernah memergoki Osman datang ke rumah itu. Osman datang ke sana bisa dihitung dengan jari, jarang kepergok warga. Kalau pun ada yang memergoki, hanya tetangga paling dekat, dan itu pun pasti hanya sekali. "Kerja, Bu. Cari nafkah," jawab Orin sekenanya. "Cari nafkah sih cari nafkah, tapi bukan berarti tidak pernah jengukin istri begini. Aku tidak pernah lihat suamimu kemari." "Aku pernah lihat kok suaminya Orin pulang ke sini, pakai mobil dan style nya gaya kayak orang kantoran berd

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD