Arini terbangun, dilihat jam di atas meja 02.25. Dilihat tempat di sebelahnya, masih utuh. Bantal, dan guling juga masih di tempatnya. Arini bangun dari rebahnya, ia turun dari ranjang, lalu membuka pintu kamar. Dilihatnya Abi tidur di sofa, sebelah kakinya jatuh ke lantai. Satu tangan menutupi matanya, yang satu lagi ada di atas d**a. "Om, Om.... " Arini berjongkok di sisi Abi, lalu menepuk lengan Abi. Tangan yang menutupi mata Abi turun, mata Abi mengerjap. "Enghh, ada apa?" Tanyanya dengan suara parau. "Tidurnya pindah ke kamar, Om, pasti pegel tidur di sini." "Eeh, apa?" "Tidurnya pindah ke kamar." "Kamu tidak takut sama, Om?" Abi bangun dari berbaringnya. "Takut?" "Om ini, laki-laki normal, Arini." "Oh ya, senormal apa, Om?" "Eeh, apa maksudmu?" Abi menatap lekat wajah Ari