Mulai Menjalankan Misi

1119 Words
(menceritakan tentang Marta yang menyamar menjadi Mark di kediaman Woojin) “Mark, Kau bisa berganti pakaianmu di dalam kamar ganti atau juga kamar mandi!” jelas Woojin kepada Mark yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh Woojin, yang membuat Mark pun masuk ke dalam kamar mandi dan tidak lupa ia mengunci kamar mandi tersebut. “Huft … aku benar-benar seperti berada dalam masalah yang sangat besar!” gumam Marta kepada dirinya sendiri, pandangan Marta kini menoleh menatap wajah dirinya yang kala itu berwujud sebagai seorang lelaki, yang membuatnya kini menekan Gosk miliknya, yang membuatnya kembali berwujud menjadi dirinya yang asil, dengan rambut panjang berwarna keemasan yang menjuntai dengan indah di sana, serta mara yang indahnya serta wajah cantiknya. “Hh …. “ Marta kembali menghelakan napasnya, ia tidak pernah menyangka jika dirinya justru akan sedekat ini dengar orang yang mereka targetkan. Dengan langkah yang lemas, Marta mendekati ke arah wastafel dan kemudian menopang tubuhnya dengan tangan yang kini menggenggam pinggiran wastafel yang ada di sana. “Apakah ini akan berhasil?” gumam Marta kepada dirinya sendiri saat itu, Kjhiljawh@##@R@!RTGRS Dahi Marta mengerut ketika ia mendengar suara keributan di luar sana, yang membuat Marta pun menggunakan alat penjelas suara yang bernama CV*, agar ia dapat dengan jelas mendengar suara dari luar sana yang terdengar sangat tidak jelas. Ia mengarahkan jam yang digunakan olehnya dan kemudian memutar alat tersebut hingga layar dari jam itu bergambar volume suara, yang membuatnya bisa dengan jelas mendengar percakapan yang ada di ruangan sebelah.   “Kau membawa orang asing dan membiarkannya masuk ke dalam apartemenmu?” sebuah suara yang sangat ia kenali namun sangat berbeda saat itu, membuat Marta menyadari bahwa itu pasti kakek Donghyun, yang tentu saja membuat dirinya segera untuk bergegas berganti pakaian karena ia sangat penasaran dengan wajah muda dari kakek Donghyun, meski sebenarnya ia bisa saja bertemu dengannya kapan pun ia mau, namun karena wajah muda dan masa muda dari Kakek Donghyun lah yang membuatnya ingin melihatnya secara langsung. “YA!! Park Woojin!! Tidakkan itu sangat bverbahaya?? apakah kau tidak tahu jika menolong orang asing bisa saja membahayakan dirimu?! kita tidak tahu sifat asli dari manusia!” ucapan yang di lontarkan oleh Kakek Donghyun saat itu menghentikan pergerakan Marta yang kini menyadari jika Kakek Donghyun sangat-sangat sayang kepada Woojin. “Eihh … pelankan suaramu itu, Hyung! Dia bisa saja mendengarnya dan aku menjadi tidak enak karenanya!” bisik Woojin terdengar di alat penjelas suara milik Marta saat itu. Yang membuat Marta kini menghembuskan napasnya dan kembali menolehkan pandangannya untuk menatap dirinya. Sebenarnya, Marta tidak yakin dengan misi ini, namun setelah i9a mendengar suara dari Kakek Donghyun yang terdengar amat-amat mencemaskan dan peduli pada Woojin, membuat Marta pun memutuskan dan kembali bertekad jika ia bisa menyelamatkan nyawa dari Woojin lima hari dari hari ini, yang membuat Marta pun mengangguk mantap menatap dirinya yang kemudian kini ia kembali menekan Gosk miliknya yang kembali menyamarkan jati dirinya dan ia pun segera berganti baju untuk akhirnya keluar dan menemui Woojin serta Kakek Donghyun. … Pandangan Donghyun saat ini menatap Woojin dengan serius, dan bahkan ia hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika Woojin tidak membahas lagi pembicaraan yang mereka bahas tadi, yang kemudian ketika pintu kamar mandi terdengar terbuka, pandangan Donghyun dan Woojin kini dengan cepat menoleh menatap seorang lelaki yang baru saja keluar dengan pakaian milik Woojin yang ia kenakan pada saat itu. “Oh! Apakah bajuku muat?” tanya Woojin kepada Mark yang kini menoleh menatapnya dan kemudian menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan itu, “Terima kasih!” ucap Mark kepada Woojin, pandangan Mark kini menoleh menatap Donghyun yang menatapnya dengan tatapan yang menyipit, seolah mendiskriminasi dirinya dan menekannya, yang tentu saja membuat Mark menjadi terkejut karenanya. “E.. eoh?” gumam Mark, yang membuat Woojin kini menoleh menatap Donghyun dan kemudian menegur Donghyun. “Hyung!” tegur Woojin dan membuat Donghyun kini menghembuskan napasnya karenanya, “Ah .. dia adalah saudara sepupuku, Donghyun namanya!” ucap Woojin kepada Mark, ia memperkenalkan Donghyun yang kini menatap Mark yang tengah menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan itu, “Nuguseyo? (Siapa kau?)” tanya Donghyun dengan sedikit ketuk kepada Mark yang kini menyunggingkan senyumannya dan kemudian membungkuk seraya berucap, “Annyeonghaseyo! Mark imnida! (halo! Namaku Mark!)” ucap Mark memperkenalkan dirinya kepada Donghyun yang perawakannya kala itu sangat tampan dan tinggi, namun ia juga terlihat sangat ketus, yang tentu saja membuat Marta merasa bahwa Donghyun di masa ini berbeda dengan Kakek Donghyun di masanya. “I il kkeunnago ttonasil gongayo? (Apakah kau akan pergi setelah ini?)” tanya Donghyun kepada Mark yang kini mengerutkan dahinya dan spontan bertanya, “Yeah??” seolah dirinya tidak mengerti, di saat yang bersamaan Woojin menoleh menatap Donghyun dan berucap, “Hyung!!” tegur Woojin kepada Donghyun yang kini menatap Woojin yang menatapnya dengan sangat kesal, yang membuat Donghyun pun berucap, “Mwo?? (Apa??) dia juga tidak tahu artinya, Woojin-a!” jelas Donghyun kepada Woojin yang kini menggelengkan kepalanya dan kemudian menoleh menatap Mark yang berdiri di ujung sana. “Mark … ayo, aku sudah membuatkan Ramen … setelah ini aku akan mencarikan taxi untukmu!” ucap Woojin terdengar ramah kepada Mark yang kini tersenyum seraya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan itu, ia berjalan mendekati keduanya dna kemudian terduduk tepat di samping Woojin dan bersebrangan dengan Donghyun yang kini terkekeh dan kemudian beranjak dari kursinya untuk berjalan menuju sofa dan menonton Tv. Mark mengerutkan dahinya, ia merasa jika Donghyun yang ada di tahun ini sangat berbeda, yang tentu saja membuatnya terkejut dengan perubahan itu. “Kau baik-baik saja, Mark?” sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Woojin membuat Mark segera menoleh menatapnya dan tertawa seraya mengangguk. “Aku baik-baik saja … tapi aku hanya merasa tidak enak dengan sepupumu, aku rasa dia tidak menyukaimu!” ucap Mark kepada Woojin yang kini memperlihatkan gigi-gigi rapinya dan kemudian berucap, “Tidak .. dia hanya tidak suka jika aku melakukan hal yang tidak dia ketahui sebelumnya, tak apa … jangan terlalu di pikirkan!” ucap Woojin kepada Mark yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu dan kemudian ia pun menyantap mie ramen yang dimasak oleh Woojin untuk mereka. *Setelah ini, aku akan berusaha untuk mengikutinya … aku akan membeli apartemen sebelahnya dan menjadi tetangga dari Woojin … tapi … itu pun jika aku bisa membelinya, karena aku tidak memiliki uang di tahun ini! Aku rasa aku harus mulai bekerja karenanya …* gumam Mark dalam hatinya saat ini. Selagi mereka makan berdua di dapur, pandangan Donghyun terus saja tertuju kepada Mark, ia menatap Mark dengan penuh kecurigaan. To Be Continue.  … P.s: *CV Clean Voice, alat atau program yang diunduh atau dimasukan ke dalam jam serbaguna, dan program ini dapat memperjelas suara, yang membuat pemiliknya dapat mendengarkan suara kecil sekaligus dengan alat ini. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD