Kesabaranku seakan tengah di uji oleh kedua bocah cilik itu. Andai saja bibirku tidak mengucapkan janji mungkin keadaan ini tidak akan aku alami. Benar - benar double sialan. ***** "Arven tahu kursi yang kita duduki itu masih luas, Dad. Cuman. Arven mau Mommy dan Daddy bisa duduk bareng biar Daddy sama Mommy bisa semakin dekat," Ucapan polos Arven membuat Vino menatap tajam pada sosok Arven. "Arven. Jangan menguji kesabaran Daddy, karena Daddy bisa saja lepas kendali jika sikap Arven semakin berani," Kata Vino entah seperti ancaman atau peringatan keras. Tapi sayangnya, peringatan keras Vino di anggap angin berlalu oleh Arven. "Mommy. Kenapa Mommy belum juga memakan bekal yang Arven bawa tadi? Memangnya Mommy gak suka roti selai ya!" Tanya Arven dengan nada polosnya. "Kata siapa Mommy