“Nyonya?” Halim menyela pekerjaan Tantria dengan menegur. Tantria pun berhenti lalu menoleh pada Halim. “Ada apa, Halim?” “Tuan Besar minta Nyonya datang ke ruang kerja sekarang.” Mata Tantria sedikit membesar mendengar hal tersebut. Jantungnya langsung berdegup kencang. Rasanya ia tidak melakukan hal-hal yang aneh lagi belakangan ini. “Tuan Besar perlu apa, Halim?” Tantria kembali bertanya untuk memastikan. “Saya gak tahu, Nyonya. Tuan Besar hanya memerintahkan Nyonya masuk ke ruang kerja sekarang.” Tantria menarik napas panjang dan mengangguk kemudian. Ia mencuci tangan sebelum keluar dari dapur menuju ruang kerja Anthony. Dengan langkah ragu dan hati-hati, Tantria kemudian meminta ijin untuk masuk. Seorang pria muda membuka pintu untuk Tantria. Pria itu sedikit membungkuk pada