"Bilang kangen tapi nyebelin," Ranti menunduk menatap lantai. Ario tertawa. "Aku mesti apa?" Ranti mengangkat wajahnya, "Ya jawab pertanyaan aku. Aku tidak mau kalau harus tahu dari orang lain." Ario menghela nafas, lalu duduk di sebelahnya. "Maaf, aku bukan tidak mau menjawab. Hanya berpikir itu masa lalu. Kadang lupa. Jadi tidak ada yang aku rasa penting.” Ranti menatapnya, "Iya, tapi kalau aku tahu dari orang lain malah tidak enak bukan? Baiknya kita jujur dan terbuka satu sama lain." “Iya aku coba.. Mmm..." Ario ingin bicara, tapi terputus bunyi telepon. Ponsel kekasihnya berbunyi. Ranti melihat itu Wira, agak ragu mengangkatnya karena ada Ario dan ini hari libur. Tapi ia pikir akan aneh kalau tidak mengangkatnya. Ranti, "Halo." Wira, "Ti, anak SMA pada kumpul hari ini di